jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS), Sukardi Rinakit memprediksi, pada pemilu mendatang tidak ada parpol yang mampu mendapatkan lebih dari 10 persen. Menurut Sukardi, penyebabnya adalah hingga kini belum satu pun yang bisa memikat hati rakyat seperti masa lalu Partai Demokrat di Pemilu 2009.
"Fenomena yang terjadi empat bulan menjelang Pemilu 2014 ini mendorong saya untuk memprediksi bahwa semua partai politik peserta pemilu legislatif tidak akan mengantongi suara lebih dari 10 persen," kata Sukardi Rinakit, di Jakarta, Jumat (6/12).
BACA JUGA: Pimpinan MPR Heran Timwas Ingin Panggil Boediono
Penyebabnya lanjut dia, ada dua. Pertama partai politik gagal memberikan pendidikan politik kepada pemilih dan kedua, faktor sejarah dimana institusi partai politik memang tidak populer di mata masyarakat.
"Dari catatan sejarah politik Indonesia, tokoh lebih menentukan ketimbang partai politik. Kalau tokohnya populer, suara partai terangkat. Kalau tokohnya tidak populer, partainya akan meredup," tegas Sukardi Rinakit.
BACA JUGA: Wayan Koster Mengaku tak Ditanya Soal Saham Garuda
Dicontohkan, PDIP pada tahun 1999 menang Pemilu karena Megawati saat itu populer sekali. Tahun 2009, SBY yang populer sehingga Partai Demokrat memang.
"Nah, sekarang ini PDIP punya Jokowi pasti terdongkrak. Begitu juga Prabowo suka atau tidak suka, dia populer sekarang. Itu bisa mendongkrak Gerindra di 2014 nanti," ujarnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Ucapan Bela Sungkawa SBY Atas Wafatnya Nelson Mandela
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemnakertrans Beri Penghargaan bagi Daerah Pendukung Program Transmigrasi
Redaktur : Tim Redaksi