Pernyataan ini disampaikan Panetta beberapa hari setelah salah seorang tokoh penting militer AS berbicara kepada Kongres, bahwa (sudah) ada bukti-bukti soal keberadaan sistem dan hululedak senjata nuklir Pakistan
BACA JUGA: Zimbabwe Bakal Digelontor Jutaan USD oleh Bank Dunia
Pakistan sendiri sebaliknya, telah memberi pernyataan yang membantahnya.Sang Direktur CIA ditanyai tentang hal itu dalam sebuah forum yang digelar oleh institusi Dewan Pasifik untuk Kebijakan Internasional
Pengamanan itulah, menurut Panetta pula, yang kini tengah difokuskan untuk diawasi oleh AS
BACA JUGA: Suhu Kongo 42 Derajat, TNI Tinggal di Rumah Semak
"Hal terakhir yang kita inginkan adalah Taliban memiliki akses terhadap persenjataan nuklir di Pakistan tersebut," tambahnya.Dalam sebuah dengar pendapat di Kongres pekan lalu, Laksamana Mike Mullen, pimpinan Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff) militer AS, ditanya apakah sudah ada bukti-bukti bahwa Pakistan memiliki persenjataan nuklir
Pemerintah Pakistan sendiri, seperti diketahui, kini tengah berjuang menghadapi perlawanan kaum militan Islam yang dihubung-hubungkan dengan Al Qaeda dan Taliban
BACA JUGA: Penguasa Myanmar Gelar Sidang Suu Kyi
Sementara Gedung Putih (AS) pun tengah mempertimbangkan untuk memberi pemerintah Pakistan bantuan miliaran dolar demi menumpas perlawanan tersebut.Mullen juga sempat berkata di Washington DC, Senin (18/5) ini, bahwa AS telah memfokuskan diri pada bantuan demi meningkatkan keamanan persenjataan nuklir Pakistan dalam tahun-tahun terakhir, dan negara itu sudah menggunakannya (bantuan itu) sesuai tujuanPihak AS sendiri memperkirakan bahwa Pakistan memiliki lebih dari 60 senjata nuklir, di bawah program yang mulai dikembangkan sejak saingan sekaligus tetangganya, India, mulai pula memproduksi senjata itu(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PM India Mundur, Bentuk Pemerintahan Baru
Redaktur : Tim Redaksi