Direktur Poldagri: Indonesia Penganut Demokrasi yang Damai

Kamis, 09 November 2017 – 19:42 WIB
Direktur Politik Dalam Negeri Kemendagri Bahtiar diwawancarai wartawan usai dialog politik di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis (9/11). Foto: ist for JPNN.com

jpnn.com, SORONG - Indonesia merupakan penganut sistem demokrasi yang damai dan menghargai keberagaman.

Direktur Politik Dalam Negeri Kemendagri Bahtiar mengatakan, Indonesia memilih menerapkan sistem demokrasi untuk penyelenggaraan negara.

BACA JUGA: Bahtiar Dorong Partisipasi Kaum Perempuan di Pemilu 2019

Menurut Bahtiar, sistem ini diyakini akan meningkatkan kebebasan berpolitik melalui kesadaran untuk melaksanakan penyelenggaraan pergantian kepimpinan melalui pemilu.

“Namun demikian, demokrasi yang dianut Indonesia adalah demokrasi yang damai dan menghargai keberagaman yang dimiliki negeri ini. Tanpa menggunakan kekerasan, menghargai adanya keanekaragaman dan hak asasi manusia yang akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui rasa aman, tentram dan damai,” kata Bahtiar dalam acara dialog politik dengan tema Memperkuat Peran Masyarakat Dalam Menyongsong Agenda Demokrasi Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis (9/11).

BACA JUGA: Kaum Muda Harus Berani Terjun ke Dunia Politik

Birokrat bergelar doktor itu menambahkan, demokrasi memberi ruang kepada rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan kepentingan masing-masing.

Namun, demokrasi jangan sampai melanggar hak asasi dan kepentingan orang lain. “Indonesia sebagai negara demokrasi dengan diwarnai oleh hadirnya partai politik sebagai manifestasi dari suatu sistem politik yang mewakili aspirasi rakyat,” ujarnya.

BACA JUGA: Perppu Ormas Disahkan, Bahtiar: Publik Jangan Khawatir

Dia berharap dialog politik ini mampu menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara untuk mengunakan hak pilihnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Saya menilai bahwa topik dialog politik ini sangat strategis untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama bagi pemilih muda untuk meningkatkan wawasan, kemampuan, kemandirian serta kedewasaan dalam upaya meningkatkan partisipasi politik guna mensukseskan agenda demokrasi di Indonesia,” ucapnya. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simulasi Pemilu 2019, Pemilih Butuh Waktu Hingga 17 Menit


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler