Dirikan Geng Menor, Sering Pakai Perhiasan Imitasi

Kesaksian Tentang Malinda Dee Saat Kuliah di Universitas Trisakti

Rabu, 06 April 2011 – 06:16 WIB

SEMASA kuliah, Malinda Dee ternyata salah satu mahasiswa yang bisa dibilang paling poluler di kampusnyaTapi bukan karena dia terjerat banyak masalah, melainkan saat menjalani kuliah di Jurusan Manejemen Fakultas Ekonomi Trisakti tahun 1982 silam, Malinda adalah mahasiswi yang berpenampilan cantik dan mencolok.

"Dia punya geng yang terkenal di kampus

BACA JUGA: KPK Minta Mendagri Beri Sanksi Pemda yang Manjakan Klub Sepakbola

Julukannya geng menor karena penampilan dan dandanannya memang menor," kata Beta Oki Baliartati, salah satu dosen Jurusan Manejemen Trisakti kepada Jawa Pos, Selasa (5/4).

Beta juga merupakan alumnus Trisakti
"Waktu kuliah, saya adik kelasnya Malinda," katanya saat ditemui di ruang dosen

BACA JUGA: Bawakan Buku Agama, Anak Doakan Malinda Tabah

Beta adalah alumni Trisakti tahun 1983
Karenanya Beta begitu mengetahui sosok Malinda saat menjadi mahasiswa.

Dia menerangkan, geng menor itu terdiri dari tiga sampai empat orang

BACA JUGA: Dada Terlalu Besar, Tak Ada Baju Tahanan yang Muat

Mereka selalu bersama-sama kemanapunSaat itu, hanya geng menor yang berpenampilan begitu mencolok di dalam kampus.

Geng menor, lanjut Beta, selalu mengenakan pakaian dengan warna-warna begitu mencolok"Pokoknya ngejrengKalau nggak merah, biru, hijau dan lainnyaMencolok banget," katanyaTak hanya itu, model-model pakaian yang dikenakan pun selalu berbeda dengan mahasiswa lainnya.

Selain mengenakan rok, geng Malinda juga kerap mengenakan celana-celana ukuran 3/4 yang saat itu masih jarang digunakan mahasiswa lainnyaNah, karena itulah, geng tersebut sering menjadi pusat perhatian mahasiswa lainnya"Kalau mereka lewat, anak (mahasiswa) laki-laki selalu menggodaSuit-suit," imbuhnya lalu terkekeh

Tapi geng menor tak terlalu menggubris jika digoda teman-teman yang lainnya"Mereka (Malinda dkk) justru senyum-senyum," katanya.

Di bagian lain, Andini salah satu pegawai administrasi perkuliahan jurusan manajemen Andini juga begitu mengingat bahwa Malinda adalah alumnus Trisakti"Dia terkenal gara-gara gengnya," kata dia saat ditemui di ruangannya.

Wanita berkerudung yang menjadi pegawai sejak tahun 1981 itu juga membenarkan bahwa ketenaran Malinda di kampus itu karena dia memiliki geng yang terkenalMenurutnya, banyak mahasiswa yang menjadi penggemar geng menor.

Kata dia, bukan hanya hal pakaian yang mencolok, namun Malinda dkk juga selalu mengenakan perhiasan yang berlebihan"Tapi mereka ngakunya imitasi," tuturnya lalu tertawa.

Meski begitu, Andini tetap berkeyakinan bahwa Malinda dan gengnya berasal dari keluarga beradaSebab, kata Anidi, kondisi badan kinclong layaknya perempuan yang rajin menjalani perawatan tubuhAndini menganggap geng menor adalah salah satu geng dengan anggota paling glamor di kampusnya saat itu.

Apakah ukuran dadanya juga sebesar sekarang? "Ah nggak, dulu masih normal," ujarnya lalu ngakak lagi"Mungkin itu sudah dipermak," imbuhnya.

Andini juga mengaku dirinya sama sekali tidak pernah melihat geng menor itu pernah dekat atau berpacaran dengan mahasiswa di kampusMenurutnya, geng menor sangat jarang nongkrong dan berlama-lama di kampusJadi, setelah mengikuti kuliah, biasanya mereka langsung pergiEntah itu pulang atau pergi ketempat lainBahkan, seingatnya, Malinda dkk tidak pernah tergabung dalam kegiatan kemahasiswaan di kampus.

Di samping itu, lanjutnya, Malinda adalah mahasiswa yang sama sekali tidak pernah tersangkut masalah di kampusnya"Nggak ada masalah keuangan semasa kuliahDia bayar kuliah tepat waktuDikalangan teman-temannya dia juga baik," ucap Andini.

Bahkan masa perkuliahannya pun diselesaikan tepat waktuYakni lulus dalam waktu empat tahunNamun saat disinggung tentang nilai, dia tidak terlalu mengingatnyaAndini memperkirakan Malinda memiliki nilai yang biasa-biasa ajaSebab, tidak ada catatan prestasi yang begitu menonjol, tapi tidak juga bermasalah.

Kepala bagian administrasi perkuliahan Nur Cahyo menerangkan pihaknya sedikit kesulitan menelusuri jejak akademis MalindaSebab, data-data alumni 1980 masih tersimpan dalam bentuk manual bukuLain dengan data mahasiswa di era tahun 2000 an ke atas yang sudah menggunakan sistem komputerisasi"Kalau mau nyari data Malinda harus buka satu-satu di gudangPadahal ada berapa ratus ribu data di sana," kata Nur(kuh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Minta Kriteria Penerima Bansos APBD Diperjelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler