Dirjen Bina Marga: Program PKT Serap 230 Ribu Tenaga Kerja

Rabu, 23 Juni 2021 – 20:42 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat alokasi sebesar Rp 6,69 triliun untuk program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) pada TA 2021. Foto: Kementerian PUPR

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan pihaknya mendapat alokasi sebesar Rp 6,69 triliun untuk program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) pada TA 2021.

Menurutnya, direncanakan program itu dapat menyerap 273.603 tenaga kerja.

BACA JUGA: Kementerian PUPR Rilis Data Program PKT Permukiman, Sudah Serap 119.018 Tenaga Kerja

"Tercatat hingga pertengahan Juni 2021, realisasi padat karya yang sudah dilaksanakan sebesar Rp 2,24 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 230.007 orang," ujar Hedy Rahadian dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (23/6).

Dia menjelaskan Kementerian PUPR pada TA 2021 terus melanjutkan program infrastruktur kerakyatan yang dilakukan melalui skema PKT.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Lindungi Kota Bontang Lewat PKT Proactive COVID-19

Alokasi anggaran PKT Kementerian PUPR 2021 mengalami refocusing anggaran dari semula Rp 12,18 triliun menjadi Rp 23,24 triliun.

Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi untuk memperluas anggaran program padat karya dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Menteri PUPR Sebut Anggaran PKT 2021 Capai Rp 23,24 Triliun

Hedy Rahadian menyebut salah satu program PKT yang telah dimulai di Kementerian PUPR adalah pada bidang jalan dan jembatan.

"Dilakukan di seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Ditjen Bina Marga yang mencakup penanganan ruas jalan nasional di seluruh Indonesia," katanya.

Program PKT Bidang Jalan dan Jembatan diarahkan pada lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami penambahan jumlah pengangguran akibat dampak Pandemi di daerah-daerah padat penduduk terutama Pulau Jawa, Bali, NTB, dan Sumatera.

Dia menegaskan salah satu fokus pekerjaan PKT bidang jalan dan jembatan yang dilaksanakan adalah kegiatan revitalisasi drainase jalan.

"Pembenahaan drainase sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ruas jalan penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional," jelas Hedy Rahadian.

Saat ini progres penyaluran anggaran PKT revitalisasi drainase jalan sudah sebesar 73 persen dengan anggaran sebesar Rp 1,02 triliun dari alokasi sebesar Rp 1,4 triliun.

"Sedangkan untuk progres penyerapan tenaga kerjanya sudah sebanyak 53.912 orang dari target 59.948 orang," katanya.

Hedy Rahadian juga mengatakan pembangunan drainase pada ruas jalan nasional sangat mendesak dilakukan mengingat sifat aspal yang mudah rusak apabila terendam air.

"Daya rusak jalan akan meningkat empat kali lipat bilamana melintas kendaraan dengan muatan melebihi batas maksimal (tonase)," jelas Hedy Rahadian.

Adapun total alokasi anggaran PKT sebesar Rp 6,69 triliun tersebut juga diperuntukkan untuk program padat karya rutin jalan sebesar Rp 1,26 triliun.

PKT Rutin Jembatan Rp 418 miliar, kemudian juga ada tambahan padat karya yakni padat karya yang berada di dalam kegiatan kontraktual terutama yang terkait dengan paket-paket long segment, nilainya Rp2,79 triliun.

Dia juga meminta operator jalan tol/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menggunakan skema padat karya dalam kegiatan operasi pemeliharaan (OP).

"Baik yang sedang dalam konstruksi maupun yang sudah operasi dengan alokasi anggaran Rp 802 miliar yang diperkiraan dapat menyerap 172.167 tenaga kerja," tegas Hedy Rahadian. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler