jpnn.com - SAGULUNG - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Ronny Frangky Sompie mengunjungi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) kelas II A Batam di Sagulung, Senin (22/8) pagi.
Kunjungan untuk rancangan kerja Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI itu Ronny mendapati satu masalah yang cukup serius yakni jumlah Tahanan dan Narapidana yang over kapasitas baik di Rutan ataupun di Lapas.
BACA JUGA: Berangkat via Filipina, Ini Biaya untuk Jemaah Indonesia
"Keluhan utama di sini (Rutan dan Lapas) adalah daya tampung yang kurang sepadan dengan jumlah penghuninya. Overkapasitas sampai 300 persen malahan. Ini tergolong masalah yang serius," ujar Ronny seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (24/8).
Di rutan Batam sesuai laporan yang diterima dari Karutan Batam David Gultom, total warga binaan baik narapidana ataupun tahanan yang ditampung mencapai angka 751 orang. Sementara daya tampung ideal dengan blok yang ada hanya 285 orang. Sedangkan di Lapas Batam sesuai laporan dari Kalapas Marlik Subianto, total warga binaan yang ada saat ini sebanyak 1.367 dan daya tampung idelnya hanya 411 orang saja. "Jadi memang sangat jauh dari daya tampung Ideal," ujar Ronny.
BACA JUGA: Parah, Sebulan 34 Kali Kebakaran Lahan
Keluhan tersebut kata Ronny akan menjadi bahan kajian pihaknya untuk disampaikan kepada Kemenkumham RI agar segera memberikan solusi atau jalan keluar yang tepat. "Ini kunjungan rencana tugas kerja dari Kemenkumham kepada pejabat esalon I di lingkungan Kemenkumham untuk melihat dan mengevaluasi sistem kerja di Lapas ataupun Rutan. Persoalan-persoalan yang ditemui seperti ini akan disampaikan sebagai bahan acuan untuk program kerja selanjutnya," tutur mantan Kapolda Bali itu.
Untuk masalah peredaran Handpone, narkoba, pungutan liar serta prosedur pengamanan kepada pembesuk dalam Lapas ataupun Rutan yang menjadi bagian dari tujuan kajian kunjungan kerja itu kata Ronny belum ditemui masalah. "Untuk masalah lain, malahan kami mendapat masukan yang baik. Semangat kawan-kawan di Rutan atau Lapas sangat bagus," ujar Ronny.
BACA JUGA: Urus Lewat Filipina, Calhaj Indonesia tak Perlu Antre Bertahun-tahun
Pada bagian pengecekan pembesuk, Ronny menilai sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada sebab pengecekan terhadap pembesuk ataupun barang bawaan pembesuk benar-benar detail. "Malahan mereka punya peralatan IT yang cukup canggi sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut Ronny juga berdecak kagum dengan hasil kerajinan tangan warga binaan baik di lapas maupun rutan. "Wah bagus-bagus ya bunganya. Ini kalian yang buat sendiri ya?" ujar mantan Kapolda Bali itu saat mendatangi blok warga binaan wanita di Rutan Batam.
Begitu juga saat memasuki blok warga binaan pria Rutan dan Lapas, Ronny yang sempat berbincang-bincang dengan sejumlah warga binaan pria tertarik pada botol-botol hiasan yang dipajang warga binaan dalam kamar blok mereka."Ini juga dibuat sendiri ya. Wah kreatif juga kalian. Tetap semangat ya," pesan Ronny.
Dalam kunjungan kerja Direjen Imigrasi itu tampak hadir juga kepala kantor Kemenkumham RI wilayah Kepri Alfi Zahrin, Kepala Kakanwil Kepri Ohan Suryana serta sejumlah pejabat dari kantor Imigrasi Batam. (eja/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Beli Air Tiap Hari, Mereka Merasa Belum Nikmati Kemerdekaan
Redaktur : Tim Redaksi