jpnn.com, JAKARTA - Tidak semua honorer akan terangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) dalam seleksi PPPK 2024.
Menurut Direktur jenderal (Dirjen) Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani, honorer masih akan tersisa tahun ini.
BACA JUGA: Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta
Sebab, usulan pemerintah daerah minim sekali untuk pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian-perjanjian kerja (PPPK) 2024.
"Bagaimana mau selesai kalau usulan formasi PPPK 2024 untuk guru honorer minim sekali, bahkan untuk prioritas satu (P1) saja tidak semua mendapatkan formasi, apalagi yang P3 sampai P4, " kata Dirjen Nunuk menjawab JPNN. com, Minggu (21/4).
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2024 Pintu Tol Honorer jadi ASN, Lihat Data Jomplang Ini
Dia mengaku sedih karena harapannya agar seluruh guru honorer bisa diangkat PPPK tahun ini tidak terealisasi.
Karpet merah yang diberikan pusat kepada pemda tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin.
BACA JUGA: Tidak Lagi Harus ke Tarakan, Tes CPNS dan PPPK Sudah Bisa Digelar di Nunukan
Diceritakan Dirjen Nunuk, sejak. 2020 Kemendikbudristek sangat gencar dalam pengadaan 1 juta PPPK guru. Sayangnya, pada pengadaan PPPK 2024, jumlah formasi usulan pemda jauh lebih sedikit dibandingkan 2021 hingga 2023.
"Sebenarnya untuk menuntaskan pengangkatan guru PPPK dari honorer ini butuh penanganan bersama, bukan hanya tugas Kemendikbudristek saja," ucapnya.
Kemendikbudristek menyiapkan kebutuhan formasi guru PPPK 2024 sebanyak 419.146. Namun, hingga pengusulan formasi PPPK 2024 melalui e-formasi ditutup Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), usulannya sangat minim, bahkan merosot dibandingkan seleksi tahun 2021 hingga 2023.
Dirjen Nunuk mengungkapkan masih terdapat kekurangan sebanyak 248.497 formasi guru PPPK.
Dari jumlah tersebut, terdapat 2.633 prioritas satu (P1) yang merupakan peserta lulus passing grade seleksi PPPK 2021.
"Misi kami sebenarnya ingin menuntaskan P1 dan guru honorer yang sudah mengabdi lama di sekolah negeri, makanya pengadaan guru ASN tahun ini kami fokuskan kepada PPPK," terang Dirjen Nunuk.
Sayangnya, untuk P1 saja yang sebenarnya harus dituntaskan pemda, tidak semua diusulkan. Dari sisa 14.070 P1, yang bisa terakomodasi tahun ini sebanyak 11.437 formasi. Sisanya 2.633 formasi tidak diusulkan.
Sebenarnya kata Profesor bidang pendidikan ini, pemda seharusnya memaksimalkan usulan formasinya. Toh penggajiannya nanti pada 2025, sehingga tidak akan mengganggu sistem anggaran di APBD 2024.
Namun, lagi-lagi pemda tidak melakukannya karena alasan takut tidak bisa membayar gaji dan tunjangan PPPK.
"Kalau ditanya bagaimana nasib sisa P1 - P4 yang tidak terangkat tahun ini, jawabannya saya belum tahu karena harus menunggu kebijakan terbaru pemerintah baru juga," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad