Dirut Baru Pertamina Dilantik Pekan Ini

Senin, 02 Februari 2009 – 08:15 WIB
JAKARTA - Jika tak ada aral melintang, pelantikan direktur utama baru PT Pertamina (Persero) dilakukan pekan iniPelantikan bisa dilaksanakan jika proses di tim penilai akhir (TPA) rampung hari ini

BACA JUGA: BI Beri Bunga 65 % dari BI Rate

Pergantian Dirut BUMN terbesar di tanah air itu mungkin satu paket dengan wakil Dirut
''Kalau TPA-nya besok (hari ini) beres, pelantikannya bisa dilakukan minggu ini,'' ujar Menteri BUMN Sofyan Djalil di Jakarta Minggu (1/2).

Menurut dia, uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon Dirut sudah dilakukan Sabtu lalu (31/1)

BACA JUGA: BPS : Angka Deflasi Januari Sentuh 10 %

''Kita mencari pemimpin Pertamina yang bagus, yang bisa melaksanakan transformasi Pertamina menjadi world class company supaya transparan dan efisien,'' tambah mantan Menkominfo itu.

Seperti diwartakan, calon Dirut Pertamina sudah menjalani fit and proper test Sabtu malam
Tes yang dimulai sore hingga malam itu menghasilkan sejumlah nama dari dalam dan luar Pertamina

BACA JUGA: Pertamina Hanya Bisa jadi Jago Kandang

Nama-nama yang lolos uji kelayakan dan kepatutan itu rencananya diserahkan ke TPA hari iniSofyan menolak menyebutkan siapa saja yang diundang mengikuti fit and proper testAlasannya, dia menghormati calon yang tidak lulus.

''Kami memperlakukan dengan hormatKan nggak enak disebutkan siapa yang dipanggil atau nggak dipanggilKalau tidak terpilih, bukan berarti calonnya tidak baik,'' sambungnya.

Beberapa nama dari luar Pertamina yang dikabarkan menjadi kandidat menempati kursi Dirut, antara lain, Kuntoro Mangkusubroto (mantan Mentamben) dan Erry Riyana Hardjapamekas (mantan Dirut PT Timah dan mantan wakil ketua KPK).

Dari dalam Pertamina, ada Sony Sumarsono (mantan direktur umum dan SDM), Meizar Rahman (komisaris yang juga mantan gubernur OPEC untuk Indonesia), dan Achmad Faisal (direktur pemasaran dan niaga).

Pengamat perminyakan dan mantan staf ahli Pertamina Kurtubi menambahkan, kursi Dirut Pertamina memang paling panas dibandingkan BUMN lainDalam sepuluh tahun terakhir sudah terjadi tujuh kali pergantian Dirut''Rata-rata jabatan Dirut Pertamina pendekAda yang setahun, satu tahun setengah, atau paling lama tiga tahun,'' kata Kurtubi.

Licinnya kursi Pertamina, kata dia, bisa jadi karena pemerintah belum menemukan orang yang tepat''Belum ada yang pas memimpin Pertamina,'' ujarnya.

Soal calon pengganti Dirut Ari HSoemarno, Kurtubi menyatakan, orang dalam paling idealSebab, orang dalam lebih mengetahui dengan pasti kondisi PertaminaNamun, bukan berarti itu menutup peluang orang luarKelemahan orang luar hanya tidak tahu keadaan Pertamina.

Syarat lain, harus memahami bisnis perminyakan dan industri minyak''Nah, orang luar bisa masuk lewat kriteria ini,'' katanyaSyarat berikutnya, direksi Pertamina harus diisi orang-orang yang seratus persen paham perminyakan''Kalau bias, Dirut bisa membawa Pertamina menyamai PetronasYang penting juga, tidak boleh lagi ada kelangkaan BBM atau elpiji pada masa mendatang,'' ujarnya.

Visi lain yang harus dipunyai calon Dirut Pertamina, yakni tidak hanya memikirkan secara bisnis dan hanya memikirkan untungSebab, komoditas minyak adalah yang menguasai hajat hidup orang banyakBukan semata cari untung yang besar''Perlu dipikirkan buat kepentingan masyarakat,'' tegasnya.

Anggota Komisi VII DPR Muhammad Nadjib mengungkapkan, pemerintah diharapkan tidak berada di bawah tekanan politikSebagai perseroan yang membukukan dividen tertinggi untuk negara, kata Nadjib, jabatan Dirut Pertamina selalu menjadi incaran kritikPemerintah mesti mengutamakan profesionalitas dan memilih Dirut sesuai kompetensi.

''Pemerintah harus tetap profesionalProfesionalitas itu ditunjuk melalui pemilihan berdasar kompetensi perseorangan, baik moral, pengetahuan, maupun keterampilan,'' kata Nadjib(yun/owi/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Telkomsel Diganti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler