Dirut Garuda: 2014, Tahun yang Menantang Bagi Maskapai

Rabu, 25 Juni 2014 – 18:09 WIB

jpnn.com - NUSA DUA - Direktur Utama Garuda Indonesia Emiryah Satar mengakui tahun ini merupakan tahun terberat bagi maskapai. Bahkan saat ini sejumlah maskapai penerbangan sedang mengalami masa sulit.

Emir menyebut, bukan hanya maskapai di Indonesia saja, seperti yang terjadi pada PT Tigerair Mandala, bahkan beberapa perusahaan penerbangan di regional ASEAN juga tengah mengalami kerugian.

BACA JUGA: Target Penjualan Saham Citilink Molor

"Tahun ini cukup menantang bagi maskapai, dalam bisnis penerbangan memang ada siklusnya. Namun bagaimana mengelola dan meminimalisir itu yang harus menjadi hal utama," ucap Emir dalam acara 'Indonesia SCM Summit' di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/6).

Menurutnya, beban utama perusahaan penerbangan terdapat pada avtur. Apa yang terjadi pada Tigerair Mandala, kata Emir, karena maskapai tersebut tidak sanggup menanggung beban biaya operasional.

BACA JUGA: PPA Finance Terbitkan Pinjaman Jangka Pendek Rp 200 M

Terlebih, dengan molanjaknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD), dapat menguras biaya operasional maskapai yang 75 persen menggunakan USD.

"Saat ini dollar menembus angka Rp 12.000 per USD, padahal sebagian besar atau mencapai 75 persen biaya operasional menggunakan mata uang dollar. Jadi dampaknya besar, karena harga avtur menggunakan dollar dan harganya terus naik," ulas pria yang sudah menjabat dua periode sebagai Dirut Garuda ini. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Kemenhub Restui Adhi Karya Garap Proyek Monorel

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wismilak Lebarkan Sayap Bisnis ke Thailand


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler