jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi dicecar tentang hubungan perkenalannya dengan terdakwa Anggota DPR Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.
Dari persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (4/9) terungkap bahwa Rahmad Pribadi dan Bowo Sidik pernah bersama-sama menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Parta Golkar pada 2014 silam.
BACA JUGA: Dirut Petrokimia Gresik Bantah Terlibat dalam Kasus Bowo Sidik
Hal tersebut bermula dari upaya Kuasa Hukum Bowo Sidik mengkonfirmasi keterangan Rahmad Pribadi yang mengaku pertama kali mengenal Bowo pada saat kunjungan kerja DPR RI ke PT Petrokimia Gresik pada 2016.
Dimana pada saat itu Rahmad menjabat sebagai Direktur SDM di Petrokimia Gresik.
BACA JUGA: Nama Dirut Petrokimia Gresik Kembali Disebut di Persidangan Kasus Bowo Sidik
"Saksi tadi mengatakan bahwa pertama kali mengenal terdakwa pada saat terdakwa melakukan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik pada 2016. Tapi apakah saksi dan terdakwa pernah sama sama menjalani masa orientasi caleg partai golkar pada 2014?," tanya Kuasa Hukum Bowo kepada Rahmat.
Rahmad pun membenarkan pencalegan dirinya dan Bowo saat itu.
BACA JUGA: Catat, Menteri Enggar Sudah 3 Kali Mangkir dari Panggilan KPK
"Jadi betul memang saya pernah terlibat di partai golkar untuk pencalegan di 2014. Namun kami ini baru kembali dari studi di luar negeri akhir 2013 setelah itu aktif melakukan kegiatan berkampanye," kata Rahmad.
"Memang caleg itu banyak, mungkin saya tahu namanya tapi kami tidak berinteraksi. Dan segera setelah diumumkan hasil pemilihan umum itu saya langsung mengundurkan diri dari Partai Golkar dan menghentikan segala kegiatan politik praktis," jelasnya.
Tak hanya dicecar oleh kuasa hukum Bowo Sidik. Rahmad juga sempat beberapa kali ditanyai perihal pertemuannya dengan Bowo, GM Komersil HTK Asty Winasti dan Dirut PT Tiga Macan Steven Wang.
Pasalnya, Rahmad Pribadi bersikeras membantah keterlibatannya dalam kasus Bowo Sidik. Meski dicecar Jaksa KPK, Rahmad tetap enggan mengakui bila dirinya pernah memperkenalkan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) kepada Bowo Sidik untuk memuluskan bisnis HTK dengan PT PILOG.
Menanggapi pertanyaan Jaksa KPK tersebut, Rahmad mengungkapkan semenjak beredar informasi di media yang mengkaitkan namanya dalam sebuah pertemuan di Penang Bistro pada 31 Oktober 2017, dirinya mengaingat-ingat kembali perihal tersebut.
Rahmad mengaku sempat menanyakan kepada kesekretariatan PT Semen Baturaja, lantaran pada saat itu Rahmad masih menjabat Dirut Semen Baturaja.
"Saya tanya apa benar kita maksi? Terus dijawab betul, terus saya tanya yang mengundang siapa? Danareksa Sekuritas. Kemudian saya tanyakan yang hadir siapa? Disebut ada staf dari Danareksa Sekuritas, kami dan terdakwa (Bowo Sidik). Lalu saya tanyakan apa yang kita bicarakan? Disampaikan oleh teman saya tidak ada pembicaraan yang spesifik. Saya datang agak terlambat dan di sana udah ada Bapak Saidu dan jajarannya dan terdakwa (Bowo Sidik). Nah itu pertemuan Saya dengan Bowo Sidik setelah pertemuan pertama pada 4 Agustus 2016," tandas Rahmad.(Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petrokimia Gresik Segera Luncurkan Pupuk Florikultura
Redaktur & Reporter : Yessy