Dirut Pindad Usulkan Pembentukan Holding

Rabu, 18 Maret 2015 – 16:29 WIB
foto: yessy artada/jpnn

jpnn.com - BANDUNG - Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengusulkan pembentukan holding perusahaan BUMN yang bergerak di industri pertahanan. Yakni antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI), PT Dahana, dan PT PAL.

Hal itu dianggap akan mempercepat usaha mewujudkan kemandirian bangsa di bidang industri pertahanan seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

BACA JUGA: Dari 25 Juta Wajib Pajak, 15 Juta Ogah-ogahan Serahkan SPT Tahunan

"Holding perusahaan industri pertahanan itu untuk mempercepat kemandirian dengan melakukan efisiensi mulai dari pembiayaan, SDM, perencanaan dan sebagainya," ujar Silmy di kantor pusat Pindad, Bandung‎, Jawa Barat, Rabu (18/3).

Dia menambahkan, salah satu kendala dalam mewujudkan industri pertahanan yang mandiri yakni dalam pembuatan bahan bakar mesin roket. Selama ini, pembuatan propelan dilakukan PT Dahana. Sementara, Pindad menyediakan bahan peledak.

BACA JUGA: Belum Gaet Kontrak Baru, Pindad Tingkatkan Kapasitas

Selain itu, untuk memproduksi roket, Pindad perlu bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). "Kalau disatukan semua akan lebih mudah. Itu juga seiring kebijakan pemerintah yang telah mengholdingkan perusahaan sejenis, seperti Pupuk Indonesia, Semen dan Perkebunan," tegas Silmy. (chi/jpnn)

 

BACA JUGA: Mantan Petinggi BRI jadi Direksi BNI dan Mandiri, Ini Alasannya

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Melemah, Produksi Amunisi Pindad Terganggu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler