"Saya justru tidak tahu kalau nilainya Rp 4 juta
BACA JUGA: Tujuh Menteri Tatar Para Jenderal
Nanti akan saya cek ulang lagi," kata Adik Avianto Soedarsono.Sebenarnya kata Adik, persoalan kompensasi terhadap korban rudal nyasar tersebut bukan semata-mata tanggungjawab Pindad
BACA JUGA: Menristek dan Pindad Dinilai Tak Manusiawi
Sementara lahan, kesiapan dan keamanan lokasi ujicoba tersebut penyelenggaranya Kementrian Riset dan TekhnologiMeski terkesan menolak bertanggungjawab secara penuh, namun Adik Avianto Soedarsono mengatakan PT Pindad telah melaksanakan kewajibannya terhadap korban
BACA JUGA: PU Usul Gandeng Swasta
Hingga saat ini seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh perusahan produsen peralatan militer tersebut."Seluruh biaya operasi kita tanggung, berapa pun biayanya hingga sembuh akan kita bayarKaki palsu juga akan kita buatSelama masa pemulihan korban juga akan dapat santunanItu sudah disepakati korban dengan kita," kata Adik Avianto Soedarsono.
Adik Avianto Soedarsono mengatakan dalam pelaksanaan ujicoba memang tidak ada jaminan bahwa produksi yang diuji coba bisa sukses terlaksana"Namanya juga ujicoba, kesalahan memang bisa saja terjadiBisa saja tanpa ujicoba, tapi pemerintah harus beli tekhnologiTapi pemerintah RI belum sanggup untuk beli tekhnologi, karena itulah perlu ujicoba," tambahnya.
Dalam kasus roket nyasar, sebenarnya kata Adik, lokasi ujicoba sudah dianggap sterilNamun ternyata masih ada korban yang berada di radius lokasi saat ujicoba mulai dilaksanakan"Kami tidak mencari siapa yang salah dan benar sekarangYang penting kita pasti bertanggungjawab," kata Adik lagi.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Bupati Natuna Minta Dibebaskan
Redaktur : Tim Redaksi