jpnn.com, JAKARTA - Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya buka suara terkait perlakuan kasar satpam TMII yang mengusir ibu-ibu pedagang hingga menangis viral di media sosial.
Pihak TMII menjelaskan duduk perkara kejadian tersebut.
BACA JUGA: Viral Perlakuan Kasar Sekuriti TMII terhadap Seorang Perempuan, Begini Kejadiannya
Direktur Utama TMII Claudia Ingkiriwang menyebut petugas keamanan yang bersikap kasar terhadap seorang pedagang di TMII sudah saling berdamai.
Petugas itu juga sudah meminta maaf bahkan mencium tangan sang ibu pedagang yang dibentaknya beberapa hari lalu.
BACA JUGA: Makin Kekinian, TMII Hadirkan Beragam Wahana dan Atraksi Baru
“Petugas tersebut telah mengakui kesalahan dan meminta maaf atas perilakunya kepada pedagang. Kedua belah pihak telah membuat kesepakatan damai pada tanggal 22 Oktober,” ucap Claudia, Kamis (26/10).
Menurut dia, Manajemen TMII telah menyampaikan teguran kepada perusahaan penyedia jasa keamanan.
BACA JUGA: Acara KTT Asean di TMII Gunakan Kendaraan Listrik, Ketua YLKI Acungi Jempol
Tak hanya itu, mereka juga meminta pertanggungjawaban berupa permohonan maaf atas sikap dan tindakan yang dilakukan oleh salah satu personelnya yang telah merugikan nama baik TMII.
“Per tanggal 25 Oktober 2023, petugas tersebut sudah tidak bertugas di TMII,” kata dia.
Dia menambahkan Manajemen TMII selalu melakukan evaluasi dan perbaikan layanan demi menjaga keamanan, kesehatan, dan kenyamanan pengunjung selama berwisata.
Sebelumnya, viral video perlakuan kasar seorang petugas keamanan TMII terhadap seorang ibu-ibu pedagang.
Dalam video berdurasi 1 menit 29 detik itu, tampak tangan satpam mencengkeram salah satu strap tas ransel yang dipakai ibu-ibu tersebut.
Wanita yang mengenakan kerudung berwarna merah muda dan baju kuning itu tampak berbicara hingga menangis.
"Kamu ngelawan saya?" tanya satpam tersebut.
"Saya mau pulang, Pak, ya Allahuakbar," jawab ibu-ibu itu.
"Kamu mau jual lagi enggak?," tanya petugas lagi.
"Enggak lah, Pak, ya Allah, saya mau jualan di mana," jawab ibu tersebut.
Berulang kali ibu tersebut meminta maaf dan minta untuk dipulangkan, tetapi petugas keamanan menahannya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi