Disambut Layaknya Pemain Timnas, Mata pun Berkaca-kaca

Rabu, 20 Juli 2016 – 03:21 WIB
Eman Sulaeman, kiper Terbaik Homeless World Cup (depan) setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/7) dinihari. Foto: Amjad/jpnn

jpnn.com - Keterbatasan, bukanlah halangan untuk berprestasi. Keyakinan itulah yang ada di benak Eman Sulaeman, yang akhirnya membawa dirinya menjadi penjaga gawang terbaik di ajang Homeless World Cup 2016 di Glasgow, Skotlandia 10-16 Juli lalu.

Muhammad Amjad, Jakarta

BACA JUGA: Penggila Pokemon Go, tuh Diajak Kumpul tiap Minggu

Yel-yel khas suporter Indonesia dan lagu Garuda di dadaku menggema di terminal kedatangan 2D Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/7) dinihari. ‎Puluhan orang dengan semangat terus memekikkan lagu dan yel yang menarik perhatian masyarakat yang ada di Bandara terbesar di Indonesia tersebut.

Sambutan itu diberikan, saat rombongan tim Homeless world cup baru keluar dari terminal kedatangan luar negeri, di terminal 2D. Sambutan yang layak diberikan karena skuat merah putih ‎meraih hasil yang menggembirakan dari Glasgow. 

BACA JUGA: Hebat! Tukang Becak Ini Rela Mengajar Gratis untuk Gelandangan

Tangis bahagia tak terelakkan akhirnya keluar dari mata para rombongan tim Indonesia. Mereka tak menyangka bakal disambut meriah, layaknya tim Indonesia di sepak bola.

"Saya jujur harus menahan air mata ini. Saya tidak menyangka, disambut seperti ini, ini penghargaan yang luar biasa untuk kami," kata Eman.

BACA JUGA: Tegang...tapi Senang! Rp 5 Ribu 15 Menit

Bukan sekadar Piagam yang menunjukkan peringkat akhir Indonesia di posisi ketujuh dalam turnamen kali ini. Tapi penghargaan khusus kepada Eman, juga ditenteng dengan penuh rasa bangga.

"Ini pertama kalinya, Penjaga gawang Indonesia jadi yang terbaik di Homeless. Dengan kondisi saya, ternyata itu bukan halangan untuk berprestasi," ungkap pria asal Majalengka tersebut.

Eman mengakui, penghargaan sebagai penjaga gawang terbaik cukup mengejutkan. Pasalnya, ada dua tim yang kuat secara materi, dan penjaga gawangnya tak difabel sehingga dianggapnya lebih layak dapat penghargaan itu.

Saya tidak tahu berapa kali kebobolan. Yang pasti, kami tampil bagus, bisa lolos dari fase grup dan bisa ada di posisi ketujuh. Itu sangat luar biasa bagi tim, nama Indonesia pun semakin dikenal menurut Eman selama ajang tersebut.

"Indonesia itu tim yang luar biasa. ‎Lebih dari 50 negara di dunia yang ikut, dan kita menjadi salah satu yang terbaik. Kita kalah dari juara, Mexico," tuturnya.

Terpilihnya Eman sebagai ‎penjaga gawang terbaik memang tak pernah diprediksi. Namun, performa Eman yang impresif, mampu beberapa kali melakukan penyelematan, menjadikannya jadi buah bibir, hingga akhirnya membawa pulang gelar kiper terbaik.

Dengan kondisinya, pria 28 tahun itu ingin menularkan semangat pantang menyerah kepada rekan-rekan sesama difabel. Kekurangan fisik, kata lelaki yang cacat sejak lahir itu, tak boleh membuat ‎motivasi hidup terhenti.

"Jangan pernah mengecilkan diri sendiri. Di tengah kekurangan kita, selalu ada sisi lebih yang bisa kita berikan‎. Jangan pernah putus asa dan terus berjuang," ucapnya lirih, menahan agar air matanya tak keluar.

Selama di ajang Homeless World Cup, ada dua penjaga gawang yang menurutnya adalah pesaing berat, yakni penjaga gawang Portugal dan Mexico. Mereka disebutnya ada dalam kondisi normal, tak seperti dirinya.

Namun, perjuangan keras tim Indonesia, lanjutnya, dan dukungan teman-teman lainnya dalam permainan, menjadikan gawang Indonesia tak pernah kebobolan lebih dari enam gol. 

"Teman-teman memberikan support, kerja sama, dan keyakinan, membawa Indonesia berada di posisi ini," tandasnya.

Eman setelah ini akan menularkan semangat bahwa kaum yang termarjinalkan, bisa memberikan prestasi bagi Indonesia. 

"Terima kasih kepada pemerintah dan rumah cemara yang memberikan kesempatan kepada saya dan teman-teman lain. Ini membuktikan orang yang termarjinalkan bisa menjadi orang yang berarti," kata pria yang mengidolakan Edwin Van der Sar ini. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Memilih Malaysia, Jangan Salahkan Mereka...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler