Disdik Batam Hapus Sistem Sekolah Unggulan pada PPDB 2019

Jumat, 29 Maret 2019 – 22:43 WIB
Suasana penerimaan peserta didik baru beberapa waktu lalu di kota Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam akan menerapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Tahun ini, penerimaan siswa baru akan dibuka serentak Mei mendatang, baik tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jadi tidak ada lagi sistem sekolah rujukan atau unggulan pada PPDB tahun ajaran 2019-2020.

BACA JUGA: Simpan Sabu-sabu di Anus, Dua WN Malaysia Ditangkap di Batam

“PPDB tahun ini akan dibuka merata meskipun masih menggunakan sistem zonasi. PPDB direncanakan mulai dibuka paling cepat Mei mendatang usai pelaksanaan ujian nasional,” ujar Sekretaris Disdik Kota Batam Andi Agung.

Dia menyebutkan penghapusan sekolah rujukan ini bertujuan untuk pemerataan PPDB. Tiga sekolah rujukan, yakni SMPN 3, SMPN 6 Batam, dan SDN 006 Sekupang sebelumnya membuka PPDB lebih awal, mulai tahun ini serentak dengan sekolah lainnya.

BACA JUGA: Caleg Gerindra Lingga Ditangkap Saat Pesta Sabu-sabu di Batam

"Semua sama jadwalnya (PPDB). Tapi tetap zonasi. Mereka yang dekat dengan sekolah tetap menjadi prioritas dengan memperhatikan nilai untuk SMP dan usia untuk SD," jelas Andi, Kamis (28/3).

Andi mengungkapkan saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan aplikasi untuk PPDB. Penerimaan tetap dilakukan online. Untuk kuota siswa di sekolah, sambungnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 51 Tahun 2018, dimana siswa yang diterima 90 persen merupakan zonasi. Kategori zonasi ini termasuk mereka yang kurang mampu di dalamnya.

BACA JUGA: Siapkan Formula Baru, Kadisdik Batam tak Ingin Ada Lagi Kasus Pungli PPDB Tahun Ini

Khusus yang kurang mampu mereka harus ada surat keterangan mendukung nantinya. Selanjutnya, lima persen siswa prestasi akademik dan non akademik dan terakhir siswa pindah ke Batam lima persen. "Saat PPDB kan ada itu orangtuanya yang baru pindah ke Batam. Sekolah diberikan kuota lima persen dari total kuota atau daya tampung," bebernya.

Andi menambahkan, untuk mengantisipasi membeludaknya daya tampung, Pemerintah Kota (Pemko) Batam membangun dua sekolah baru dan 45 ruang kelas baru (RKB). Kelas baru ini memang dikhususkan bagi siswa baru. "Jadi ini salah satu upaya (mengatasi membeludaknya calon siswa, red). Meskipun tak semua dapat RKB. Tapi ini cukup bisa membantu," terangnya.

Selain itu, sambungnya, solusi lainnya bagi siswa yang menumpang, tahun ini Disdik melanjukan pembangunan dua gedung baru. Pertama SMPN 58 di Kampung Bagan dan SDN 008 Batuaji. "Sekarang mereka kan masih menumpang. Jadi tahun ini kami upayakan sudah punya gedung sendiri. Mereka kan tetap terima siswa baru," lanjutnya.

Terpisah, Sekretaris Kota (Setdako) Batam Jefridin meminta persiapan PPDB dilaksanakan lebih awal untuk mengantisipasi permasalahan jelang PPDB yang semakin dekat. "Kami menunggu laporan resmi dari Disdik. Kami ingin PPDB nanti berjalan dengan perencanaan yang matang," ujarnya.

Disdik, lanjutnya, diharapkan bisa lebih detail dan transparan menyajiakan data terkait PPDB, termasuk daya tampung di sekolah serta petunjuk penerimaan siswa. "Intinya kami maunya semua berjalan baik dan tidak ada masalah seperti yang lalu," tegasnya.(yui/eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disperkimtan Minta Adya Tirta Batam Segera Atasi Krisis Air di Rusunawa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler