JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengaku cukup kesulitan dalam melakukan proses pencetakan soal Ujian Nasional (Unas) yang dimodifikasi ke dalam lima jenisSebab, modifikasi ini membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi dan juga membutuhkan jaminan dari pihak percetakan agar tidak terjadi kesalahan.
"Proses tender sudah dilakukan
BACA JUGA: Modifikasi Lima Bentuk Soal Unas
Namun, kami butuh ketelitian dan jaminan dari percetakan agar tidak terjadi kesalahanBACA JUGA: Guru Besar Unram Diduga Lakukan Plagiat
Dalam pelaksanaan Unas nanti, setiap amplop soal nanti akan ada kode khusus yang menunjukkan tipe soal,” ungkap Taufik ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Senin (21/2).Tahun ini, kata Taufik, Disdik DKI menargetkan proses pelaksanaan Unas yang jujur dan bertanggung jawab
BACA JUGA: Pemendiknas No 24 Tahun 2010 Dinilai Beraroma Intervensi
"Pelaksanaan Unas yang jujur dan betanggung jawab itu harus ditingkatkan setiap tahunnyaKami yakin kami bisa," katanyaSebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengatakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Ujian Nasional sudah disampaikan ke setiap daerahDengan begitu, daerah mampu melaksanakan proses tender dan pencetakan soal Unas dengan baik dan tidak terjadi keterlambatan distribusi.
Mendiknas mengingatkan, percetakan dan pengadaan soal Unas adalah menyusun atau membuat barang yang menjadi rahasia negaraKarenanya, percetakannya juga harus mampu menjamin kerahasiaan dan keamanan“Mengenai tender soal Unas, semuanya sudah siap tidak ada masalahDalam hal ini, tender pengadaan soal tentunya mengacu pada Peraturan Presiden tentang pengadaan barang dan jasaUntuk kemanannya, Pemda harus selektif dalam memilih percetakanUtamakan percetakan yang bisa menjamin kerahasiaan soal Unas,” jelasnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGRI: Tunjangan Profesi Pendidik Disunat
Redaktur : Tim Redaksi