jpnn.com - CILEGON - Kasus suap sengketa Pemilukada Lebak yang mengarah pada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membuka peluang pergantian pimpinan di provinsi tersebut. Ada kemungkinan Wakil Gubernur Banten Rano Karno bakal "naik kelas" menggantikan Atut. PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Rano tidak memungkiri peluang tersebut.
Ketua DPD PDIP Banten Ribka Tjiptaning menyebut Rano mungkin menggantikan Atut. "Ada kabar adik saya Rano Karno sebentar lagi menjadi Gubernur Banten," kata Ribka dalam acara pembekalan caleg dan pelantikan Bappilu DPD PDIP Banten di Cilegon, Minggu (6/10).
BACA JUGA: Empat Saksi Sidang Pilkada Padang Lawas Dilapor ke Polda
Kalimat Ribka yang juga ketua Komisi IX DPR itu langsung disambut gemuruh dan tepuk tangan ratusan kader PDIP. Rano hanya tersenyum. "Sejak awal juga sudah saya katakan, kita ini akan memerahkan Banten. Maka itu, mari kita rebut Banten sebagai basis perjuangan PDIP," tegas Ribka di atas panggung.
Saat ditanya lebih lanjut soal pernyataan tersebut, Ribka berkilah. "Atut kan baru dicekal, belum ke mana-mana jalan ceritanya. Masak langsung diganti wakil. Kalau digantikan untuk menghadiri acara, nah itu baru benar," terangnya.
BACA JUGA: KPU Belum Berani Coret Chairunnisa
Rano menilai kalimat Ribka hanyalah kelakar. "Ah, itu sih cuma bercanda, jangan dianggap serius," ujarnya.
:ads="1"
Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo masih menganggap Atut sebagai gubernur Banten. Mengenai persoalan hukum seputar sengketa pilkada Lebak yang menyeret keluarga Atut, PDIP tak akan ikut campur. "Sampai hari ini kami masih menganggap Atut sebagai gubernur. Kalau persoalan hukum, kami tidak akan intervensi," ucapnya.
BACA JUGA: KPU Cari Relawan 25 Orang Per Kabupaten/Kota
Namun begitu, Tjahjo mengakui partainya benar-benar tengah fokus terhadap perkembangan perpolitikan di Banten. "Sebagai parpol, wajarlah apabila kami mengamati perkembangan politik," katanya.
Ditanya soal kemungkinan Wakil Gubernur Rano Karno naik sebagai gubernur Banten, Tjahjo enggan berkomentar. "Masih jauh, kan baru dicekal. Kami akan ikuti prosedur yang ada. Masak kami harus melakukan kudeta, nanti ditertawakan orang," ungkapnya.(zai-air-quy/del/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan 65 Usulan Pemekaran Masih Panjang
Redaktur : Tim Redaksi