jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menepis pemberitaan yang menyebut dirinya terjaring Tim Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pilkada Provinsi Lampung.
Seperti dikabarkan media Lampung sebelumnya, Tim Gakkumdu telah menggerebek gudang logistik pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Lampung Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, di Bukit Kemuning, Lampung Utara, Jumat (25/5).
BACA JUGA: Nusron Wahid Melantik Dua Pejabat Eselon I BNP2TKI
Saat penggerebekan, tim mendapati Nusron yang juga Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Golkar (Jawa dan Kalimantan).
Memastikan informasi tersebut, JPNN.com melakukan konfirmasi kepada Nusron pada Sabtu (26/5) dan dirinya langsung menepis kemudian balik bertanya, siapa yang menyebutnya terjaring penggerebekan Tim Gakkumdu.
BACA JUGA: Tak Bekerja Sejak 10 Tahun Lalu, Jumanti Diberi Rp 270 Juta
"Yang mengatakan itu siapa? Apa ada pihak Gakkumdu yang mengatakan saya tertangkap basah?" kata Nusron melalui pesan singkat WhatsApp.
Lebih lanjut Nusron menceritakan kronologis sebenarnya, yakni pada hari Jumat kemarin dirinya melaksanakan kunjungan dinas ke Lampung Tengah untuk melaksanakan sosialisasi penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI).
BACA JUGA: Jika Ada TKI Hilang, Keluarga Diminta Segera Lapor ke BNP2TK
"Usai kegiatan saya melanjutkan perjalanan ke desa Trimulyo, Lampung Barat untuk memenuhi undangan warga NU di sana dalam rangka mengisi pengajian dan tausiyah Ramadan," tambahnya.
Di tengah perjalanan ke Lampung Barat, Nusron bertemu dengan Anggota DPRD Lampung Utara H. Ruslani di pinggir jalan daerah Bukit Kemuning. Lantas dia mampir bersilaturahmi ke rumah koleganya itu.
Sekitar 20 menit kemudian, dia mendapat informasi ada kader Golkar dan PKB yang sedang melakukan pengemasan sarung dan jilbab di gudang milik H. Ruslani yang menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu itu adalah barang legal, tapi diserbu polisi.
"Mendengar itu, saya diajak H Ruslani ke lokasi. Terus kami jelaskan duduk perkaranya dengan aparat. Saya membela kader Golkar dan PKB dari tindakan kekerasan oknum aparat," terang Nusron lagi.
Singkat cerita, Nurson mengaku mendamaikan masalah tersebut. Sebab, penggerebekan terjadi karena salah informasi karena ditengarai telah terjadi bagi-bagi uang.
"Setelah itu selesai dan tidak terjadi apa-apa. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke Lampung Barat. Sebab sudah ditunggu jemaah. Jadi tidak benar saya diciduk atau tertangkap basah Gakkumdu. Itu jelas ngawur," tegas Nusron.
Dia menambahkan, pemberitaan yang menyebut dirinya terjaring Tim Gakkumdu menurutnya sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu yang mulai panik, karena pasangan cagub nomor 3 yang didukung Golkar, PKB dan PAN makin menguat. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BNP2TKI Jemput Nenek Jumanti
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam