BACA JUGA: Korupsi di Proyek Seribu Riam, Divonis 1 Tahun
Biasanya yang menjadi serangan tupai tersebut adalah buah kakao yang sudah mulai tua, serta pohon kakao yang sudah berumur tiga sampai dengan enam tahun
Menurut petani sekitar serangan tupai ni sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, dan mengakibatkan panen kakao petani menurun drastis
BACA JUGA: Aktivis Lingkungan Demo Kantor Pusat Uniliver di Jerman
"Biasanya sekali serangan, ratusan tupai menyerang kebun kakao
BACA JUGA: Tragedi Serupa di Tempat Berbeda
Kelompok tupai datang dari kawasan hutan lindung Sebatung dan perkebunan buah serta kebun kelapa milik warga, sejak buah-buahan mulai berkurang, koloni binatang yang pandai melompat itu mulai beraksi memakan buah kakao yang baru membesar
Akibat serangan tupai secara sporadis tersebut, ribuan pohon kakao petani di wilayah Pulau Laut Tengah dan Pulau Laut Selatan serta beberapa kecamatan lain dibiarkan dan ditinggal oleh pemiliknya.
"Ribuan pohon kakao keluarga kami terpaksa dibiarkan, belum lagi kakao milik teman kami di kecamatan Pulau Laut Selatan dan kecamatan lain, sebagian besar dibiarkan karena buahnya berjatuhan," kata Daeng Utuh petani Tanjung Seloka, Pulau Laut Selatan
Menurut Ijai, sebenarnya petani sangat ingin mengembangkan tanaman kakao, mengingat harganya cukup mahal, yakni Rp7.000 sampai Rp10.000 per kg
Akan tetapi, karena serangan tupai tersebut petani membatalkan rencana memperluas tanaman kakaonya di sela-sela perkebunan kelapa(ins/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ricuh, Penertiban Ternak Babi Gagal
Redaktur : Tim Redaksi