Disertasi Bahlil Lahadilia Tuai Polemik Perihal Pencatutan Nama JATAM

Jumat, 08 November 2024 – 13:10 WIB
Bahlil Lahadalia. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Disertasi milik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia (UI) menuai polemik.

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM memprotes nama organisasi mereka dicatut Bahlil dalam disertasi berjudul Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.

BACA JUGA: Bahlil Lahadalia Dapat Tugas Khusus dari Presiden Prabowo

JATAM bahkan mengirimkan surat bernomor 611/JTM/XI/2024 tertanggal 6 November 2024 ke UI tentang penolakan pencatutan nama organisasi di dalam disertasi Bahlil.

"Kami kirim (surat, red) kemarin ke UI," kata Koordinator Nasional JATAM Melky Nahar melalui layanan pesan, Jumat (8/11).

BACA JUGA: Hari Pertama Retreat di Akmil, Bahlil Kewalahan Bangun Pagi

JATAM dalam surat mereka mengaku tidak pernah memberikan persetujuan, baik secara tertulis atau lisan untuk menjadi informan utama bagi disertasi Bahlil.

Lembaga itu mengaku hanya memberikan persetujuan untuk diwawancarai peneliti Lembaga Demografi Universitas Indonesia Ismi Azkya.

BACA JUGA: UI Tutup Spekulasi yang Ragukan Kelulusan Program Doktor Menteri Bahlil

"Dia hanya menjelaskan sedang melakukan penelitian terkait dengan profesinya sebagai peneliti di Lembaga Demografi UI," demikian keterangan JATAM dalam surat tersebut.

Mereka juga menjelaskan Ismi melakukan penelitian berkaitan dengan dampak hilirisasi nikel bagi masyarakat di wilayah tambang.

JATAM merasa tidak diberi informasi yang memadai bahwa wawancara oleh Ismi menjadi satu di antara proses penelitian bagi disertasi Bahlil. 

"Selain itu, Ismi Azkya tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan penelitiannya setelah kami mengetahui nama JATAM dicatut sebagai informan utama dalam disertasi Bahlil Lahadalia," ujar organisasi yang berkantor di Jakarta Selatan itu.

JATAM dalam surat itu juga mencantumkan kronologi dugaan penipuan intelektual yang dilakukan Ismi dan Bahlil.

"Demikian surat penolakan ini kami sampaikan untuk menjadi perhatian. Kami menuntut nama JATAM beserta seluruh informasi yang telah diberikan untuk dihapus dari disertasi tersebut," demikian organisasi tersebut menyatakan sikap. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahlil Ungkap Alasan Luhut Masuk Dalam Pemerintahan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler