MEDAN - Aling (40), pengrajin emas yang tinggal di Jalan Pasundan No. 32 F, Kel. Sei Putih Timur II, Kec. Medan Petisah, disetrum perampok, sembari ditodong pistol dan tangannya diborgol.
Peristiwa itu berlangsung, Selasa (15/7) sekira pukul 10.00 Wib. Awal kejadian bermula saat Akim alias Meri (38) yang merupakan adik kandung korban hendak keluar dari pintu belakang rumah. Saat itu dia hendak mengeluarkan sepedamotornya untuk menjemput anaknya yang sekolah.
Saat jerjak pintu belakang dibuka, tiba-tiba ketiga pelaku langsung menodong Akim. Saat itu Akim sempat berkata, "Siapa kalian?" tapi pelaku langsung menyekap korban membawa ke dalam rumah.
Salah seorang pelaku langsung memborgol kedua tangan korban. Sementara seorang lagi menyetrum dan seorang lagi menodongkan pistol. Dalam posisi tangan diborgol, korban digiring pelaku ke lantai dua rumah tersebut melalui tangga yang berada di dekat pintu belakang untuk menunjukkan harta milik mereka.
Saat digiring pelaku, korban masih sempat berteriak. Mendengar itu, Aling langsung datang dari ruang tamu berlari ke lantai dua rumah mereka. Saat itu seorang dari pelaku langsung memukul wajah Aling.
Mendapat perlakuan itu, Aling pun langsung berlari ke luar rumah melalui atap lantai dua yang biasa digunakan untuk jemuran kain. Di atas tersebut, dia langsung berteriak rampok dan melarikan diri ke sebelah kiri rumahnya untuk melarikan diri.
Mendengar jeritan tersebut, warga sekitar pun langsung berdatangan. Ada yang dari depan rumah korban, dan ada yang dari belakang rumah korban. Merasa aksi mereka tidak nyaman lagi, pelaku memilih meninggalkan lokasi dengan membawa emas yang diperkirakan sebanyak 100 gram.
Ketiga pelaku pun langsung turun ke lantai dasar dan melarikan diri dari pintu belakang tempat mereka masuk tadi. Saat melarikan diri dari belakang, korban bernama Meri sempat mengejar dan teriak rampok dengan posisi tangan masih terborgol.
Melihat itu, warga pun langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku dari Jalan Sewindu Medan dan berhasil menangkapnya di Jalan PWS Medan yang berjarak sekitar 200 Meter dari lokasi kejadian.
Saat itulah pria yang mengenakan baju hijau tersebut dimassa warga. Dan selanjutnya warga memboyong pelaku kembali ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk diamankan.
BACA JUGA: Bocah 3 Tahun Tewas Diduga Disetrika Ayah Tiri
Tidak berapa lama setelah mendapat informasi tersebut, pihak kepolisian Sektor Medan Baru pun tiba di lokasi. Mereka langsung mengamankan pelaku dan selanjutnya olah TKP sebelum meboyong pelaku dan juga korban ke Mako untuk dimintai keterangan.
"Tadi setelah lari pelaku kami tahu. Pas keluar korban dengan posisi tergari beteriak rampok. Saat itulah kami melakukan pengejaran terhadap pelaku. Mereka merampok korban dari belakang rumah," ujar Bakiran (34) yang merupakan warga sekitar.
Sementara Meri, korban yang disekap saat ditemui kru Posmetro Medan (Grup JPNN) tampak terduduk lesu di tangga rumahnya. Dengan posisi masih ketakutan, dia sempat mengatakan pas hendak keluar dari pintu belakang dia disekap oleh para pelaku.
"Tadi saya mau keluar, pelaku langsung menyekap saya dan menggari tangan saya. Sempat juga disetrum. Ada yang nodong pistol dan memaksa saya untuk ke lantai dua guna mencari barang berharga," ujarnya sebelum dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Usai insiden perampokan di rumah pengrajin emas itu, muncul dugaan jika dalangnya merupakan orang dalam. Pasalnya, dari tiga orang pelaku, ada seorang yang menggunakan topeng yang biasa digunakan anak-anak yang dijual di jalanan. (tun/bd)
BACA JUGA: Ayah Dua Anak Nekat Mencuri untuk Beli Susu
BACA JUGA: ABG Belasan Tahun Diduga Dibunuh Pacar Sendiri
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPAI: Biarkan Proses Hukum Berjalan
Redaktur : Tim Redaksi