"Dengan menganalisis semua data realisasi yang ada dan perkiraan perkembangan ke depan, maka kebutuhan BBM subsidi untuk nelayan tahun 2012 adalah sejumlah 1,8 juta KL, ditambah 30 ribu KL minyak premium," ucap Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung DPR, Senin (6/6).
Jumlah ini, kata Tubagus, sudah termasuk kebutuhan BBM budidaya perikanan sebesar 561 ribu KL, sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
BACA JUGA: Hatta Minta Hentikan Spekulasi soal Harga BBM
"Jumlah 1,8 juta KL ini sudah termasuk di dalamnya jatah untuk budidaya perikanan sesuai data KKP, sebesar 561 ribu KL," terangnya.Tubagus menjelaskan, penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan, saat ini dilakukan melalui Solar Package Dealer Nelayan (SPDN), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN), Pool Konsumen, serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB)
Sementara ditambahkannya pula, khusus untuk pelayanan BBM di sentra nelayan kecil dimana belum ada penyalur BBM, akan dilayani melalui SPBU terdekat yang telah ditunjuk
BACA JUGA: Amankan Stok Daging Jelang Puasa, RI Lobi Australia
BACA JUGA: Menkeu Minta Ujicoba Langsung Pembatasan BBM
(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Deposit Batubara di Kutim 5,3 Triliun Ton
Redaktur : Tim Redaksi