Hatta Minta Hentikan Spekulasi soal Harga BBM

Senin, 06 Juni 2011 – 15:36 WIB
JAKARTA - Tidak tegasnya pemerintah soal rencana pembatasan BBM subsidi, menjadikan banyak pihak mengeluarkan banyak spekulasiAda yang menilai kenaikan harga BBM lebih realistis, daripada harus melakukan pembatasan yang masih rawan kebocoran

BACA JUGA: Amankan Stok Daging Jelang Puasa, RI Lobi Australia

Sementara Menteri Keuangan (Menkeu) sendiri mendukung segera dilakukan pembatasan, guna menekan beban subsidi.

Namun saat kembali ditanyakan wartawan mengenai kepastian sikap pemerintah, Senin (6/6), Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta agar persoalan terkait BBM ini jangan terlalu banyak menimbulkan spekulasi, yang menurutnya justru bisa memicu keresahan di tengah masyarakat
"Semuanya masih sedang dibahas oleh Menteri ESDM bersama dengan Komisi VII DPR

BACA JUGA: Menkeu Minta Ujicoba Langsung Pembatasan BBM

Jadi kita belum menetapkan yang terbaik
Jangan berspekulasi dulu," tegas Hatta.

Yang terpenting kata Hatta, adalah menjaga realisasi penyerapan subsidi BBM sebesar 38,6 juta kiloliter (KL) di tahun 2011 tidak melebihi target

BACA JUGA: Deposit Batubara di Kutim 5,3 Triliun Ton

Kalaupun harus melebihi target, menurutnya jangan sampai terlalu besar seperti tahun lalu yang pernah mencapai 42 juta kiloliter.

"Opsi saat ini, bagaimana menjaga disiplin agar kuota tidak membengkakKita bersama dengan Menteri ESDM akan menyiapkan laporan dalam beberapa minggu ini," kata Hatta.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Bambang Brojonegoro, meyakini bahwa kuota subsidi BBM tahun ini akan melampaui targetKarena menurutnya, kebutuhan premium meningkat lantaran pengaruh naiknya harga minyak dunia.

"Yang pasti, ada penambahan seperti tahun laluSaya tidak tahu angka pastinyaYang pasti volume subsidi BBM bisa bertambahMaka, mau tidak mau, anggarannya juga pasti bertambah," ujar Bambang(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian BUMN Berusaha Sehatkan Merpati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler