Disiapkan 3 Opsi Batasi BBM Subsidi

Berdasarkan Plat Mobil, Tahun Keluaran dan CC

Kamis, 22 April 2010 – 20:25 WIB

JAKARTA - Pemerintah terus mengupayakan mencari cara agar BBM subsidi jatuh ke tangan yang tepatKepada wartawan, Kamis (22/4), Dirjen Migas Evita Legowo saat ditemui di DPR RI, mengatakan bahwa pemerintah telah membuat road map penyaluran BBM subsidi kepada yang berhak dan akan dilaksanakan mulai tahun 2011 mendatang.

Namun mulai tahun 2010 ini, akan dilakukan berbagai ujicoba untuk menemukan formula yang tepat bagi penyaluran BBM bersubsidi tersebut

BACA JUGA: Listrik Jawa-Bali Dijamin Tak Byarpet Lagi

‘’Agar nantinya masyarakat tidak gagap
Yang sudah kita lakukan adalah membuat roadmap agar BBM subsidi itu jatuh pada yang berhak

BACA JUGA: Lifting Tak Disepakati, Tax Ratio Tak Bisa Dibahas

Itu kita rencanakan jalan di 2011-2014
Untuk 2010 ini baru dalam rangka penataan dulu

BACA JUGA: Tjiptardo Keluhkan Target Tax Ratio

Kita inginnya langkah tersebut tidak menggunakan sarana yang mahalTapi dengan sarana yang sederhana tetapi tercapai tujuannya,’’ kata Evita

Tiga opsi telah disiapkan pemerintahOpsi pertama kata Evita adalah BBM bersubsidi hanya boleh dikonsumsi oleh kendaraan plat kuning.’’Cara ini kan gampangSemua masyarakat bisa melihatnyaTapi ini juga tidak bisa langsung, harus bertahap,’’katanya.

Opsi kedua yang ditawarkan pemerintah adalah pembatasan pemberian BBM bersubsidi bagi kendaraan yang tahun keluarannya diatas tahun 2000Evita menjelaskan, dasar pemikiran pemerintah terhadap opsi ini adalah sebagian besar mobil keluaran di atas tahun 2000 memiliki syarat penggunaan bensin dengan oktan di atas 88.’’Jadi sebenarnya menguntungkan pemilik mobil jugaKita ini kan inginnya win-win solution juga, biar tidak rusak,’’katanya

Sedangkan opsi ketiga yang disiapkan pemerintah adalah dengan melihat CC kendaraanPemerintah, kata Evita, tidak akan memberikan BBM bersubsidi untuk kendaraan dengan CC besar.

’’Jadi ada tiga opsi yang kita siapkanYakni keluaran, jenis kendaraan dan besaran CCTapi ini kan belum kita ujicobaKalau ujicoba tidak perlu menunggu DPRKalau pembicaraan berikutnya baru dengan DPRKarena rencananya baru mulai 2011, jadi belum ada keputusan opsi mana yang digunakanSekarang masih kita pelajari’’katanya

Hanya saja kata Evita, dari beberapa opsi ini, opsi pembatasan BB subsidi hanya untuk kendaraan plat kuning, lebih banyak diminatiKarena lebih memudahkan pemerintah dalam penentuan kualifikasi pemberian BBM bersubsidi

‘’Tapi kitakan harus lihat dulu CC dan jenis kendaraan pribadinya juga(Meski) banyak yang lebih mendukung opsi plat kuningSoal tekhnis (penyaluran) untuk membedakan kendaraan, kita bisa pakai stiker besarNanti stikernya dari kepolisian,’’ kata Evita.

Meski baru tahap ujicoba memilih tiga opsi, Evita mengatakan bahwa pembatasan BBM subsidi sudah tidak bisa ditawar-tawar lagiKarena melalui pembatasan BBM subsidi ini, pemerintah akan mampu melakukan penghematan hingga 40 persen dari volume BBM bersubsidi yang dibiayai pemerintah

‘’Harapan kami penghematannya bisa cukup besarBisa sampai 40 persenItu dari semuanya, gabungan dari volue bensin, solar dan minyak tanah bersubsidi40 persen itu untuk dua tahun percobaanMakanya nanti mulainya di 2011,’’ katanya

Untuk diketahui, dalam APBN 2010, volume subsidi BBM mencapai 36,5 juta kiloliter (KL)Jumlah ini tidak berubah dalam RAPBN-P 2010Meski volumenya sama, nilai subsidi BBM diasumsikan meningkat dari Rp 68,7 triliun pada APBN 2010 menjadi Rp 89,3 triliun di APBN-P 2010Hal ini dilakukan pemerintah guna menjaga stabilitas harga BBM bersubsidi yang didistribusikan kepada masyarakat.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fundamen Ekonomi Lemah, Daya Saing Merosot


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler