BACA JUGA: Fundamen Ekonomi Lemah, Daya Saing Merosot
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo, kepada wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi XI DPR RI, Kamis (22/4)
BACA JUGA: 800 Pegawai Bappenas Belum Terima Remunerasi
Sebenarnya pada pada RAPBN-P 2010, angka 11,7 persen atau setara dengan Rp 733,2 triliun ini sudah merupakan nilai evaluasi dari target sebelumnya 12,4 persen atau Rp 742 triliun di APBN 2010"Sumber negara itukan tidak hanya dari pajak
BACA JUGA: 2015, Pertamina Hentikan Impor BBM
Dewan kan mintanya 12 persen, itukan sudah mirip-mirip," kata Tjiptardjo.Tjiptardjo menegaskan, penambahan tax ratio sudah dioptimalkan semaksimal mungkin oleh Ditjen PajakSalah satunya dengan optimalisasi penambahan target pajak ekstra setiap triwulannya"Kita sudah ekstra sampai Rp 64 triliunTarget keseluruhan realisasinya juga sampai Rp 604,1 triliun," katanya.
Tuntutan kenaikan tax ratio beberapa kali diungkapkan kalangan dewan dalam RDP dengan Dirjen PajakKarena dalam data yang diperoleh dari Kementerian Keuangan, sejak 2004 angka tax ratio terhadap PDB selalu menunjukkan angka di atas 12 persenPada 2008 saat terjadi krisis bahkan tor ratio bisa dimaksimalkan hingga 13,3 persen atau sekitar Rp 658,7 triliun
Kemudian, pada 2009 tax ratio sedikit turun menjadi 12,1 persen atau Rp 641,4 triliunLalu, pada RAPBN-P 2010 diturunkan menjadi 11,7 persen (Rp 733,2 triliun) dari sebelumnya 12,4 persen (Rp 742 triliun) di APBN 2010Salah satu yang selalu menjadi alasan pemerintah menurunkan tax ratio, adalah kenaikan PDB.
Sebelumnya, di tempat yang sama seluruh Fraksi di Komisi XI menuntut kenaikan penerimaan ekstra pajakAdapun target optimalisasi tax ratio 2010 yang diharapkan Fraksi bervariasi, yakni dari Fraksi-Golkar, meminta optimalisasi Rp 15 triliun, F-PDIP Rp 19 triliun, F-PKS Rp 16 triliun, F-PAN Rp15 triliun, F-PPP Rp 17 triliun, F-PKB Rp 15 triliun, F-Hanura Rp 15 Triliun, F-Demokrat Rp5 triliun dan F-Gerindra meminta optimalisasi kenaikan tax ratio mencapai Rp 15,8 triliun.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bappenas Akui Realisasi APBN Rendah
Redaktur : Antoni