jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan saat ini pihaknya sedang mengkaji model baru ujian masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri).
Khususnya ujian masuk berbasis ujian tulis atau seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).
BACA JUGA: Publikasi Internasional Indonesia Lampaui Singapura
Kemenristekdikti sedang mengkaji model ujian yang bisa dilaksanakan calon mahasiswa kapan saja. Istilahnya adalah test center. "Sama seperti kita ujian TOEFL, bisa kapan aja," jelasnya.
Nantinya ada lembaga khusus yang mengelola dan mendokumentasikan nilai calon mahasiswa.
BACA JUGA: Usulan Prodi Baru Perguruan Tinggi Kewenangan Daerah
PTN tinggal menggunakan nilai yang sudah terarsip tersebut. Tetapi sistem baru ini tidak terkait dengan kabar bahwa akan ada tiga kali Unas.
Intan mengatakan jika tidak ada halangan sistem test center tersebut bakal mulai diterapkan tahun depan. Namun belum diputuskan apakah diterapkan secara menyeluruh mulai tahun depan, atau sebagian terlebih dahulu.
BACA JUGA: Dongkrak Hasil Riset Asean, Lima Universitas Bergabung
Semangat Kemenristekdikti melakukan sistem test center itu untuk memudahkan masyarakat. Selama ini banyak peserta ujian mahasiswa baru yang harus ke ibukota kabupaten/kota atau bahkan ke ibukota provinsi untuk mengikuti ujian tulis. Dengan sistem test center tersebut, ujian bisa digelar secara menyebar.
Diantaranya menggunakan fasilitas komputer milik sekolah atau instansi lainnya. Sehingga masyarakat tidak perlu ke pusat ibukota kabupaten/kota/provinsi untuk ujian. Selain itu ujian juga bisa dilaksanakan kapanpun. (wan/lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2019, Kemenristekdikti Targetkan 7.300 Jurnal Terakreditasi
Redaktur & Reporter : Soetomo