JAKARTA --Pemerintah pada 2010 menyediakan anggaran sebanyak Rp 9,3 triliun untuk melakukan rehabilitasi sekolah dasar (SD). Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menerangkan, anggaran itu digunakan untuk merehab sebanyak 138 ribu kelas SD di Indonesia yang masih rusak.
Disebutkan, total anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp 14 triliun"Mengenai sisa kekurangan anggaran akan disediakan tahun depan," ungkap Fasli ketika ditemui di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Kamis (8/7).
Fasli menyebutkan, jumlah SD termasuk madrasah ibtidaiyah (MI) yang dibangun pada masa SD Inpres sebanyak 178 ribu
BACA JUGA: Kurikulum dan Hari Libur Ditentukan Daerah
Dia mengungkapkan, pada saat itu, karena mengejar target jumlah maka kualitas bangunan sederhanaBACA JUGA: BSE Masih Belum Efektif
Tahun ini mengeluarkan Rp 9,3 triliun," katanya.Anggaran tersebut, lanjut Fasli, untuk membangun ruang kelas baru, merekonstruksi, sampai dengan memperbaiki
Dijelaskan, Pemerintah juga akan membangun sekolah baru TK/SD satu atap, menambah lokal di SD dan membangun SD/SMP satu atap
BACA JUGA: Uang Masuk SMKN Juga Mencekik
Pembangunan sekolah satu atap ini, kata dia, adalah untuk mempermudah akses bagi siswa"Kita bertekad jarak jangan lebih dari dua kilometer, sebab kalau lebih dua kilometr tidak aksesibelTerutama di daerah kepulauan," tukasnya.Lebih jauh Fasli menambahkan, sekolah-sekolah yang bangunannya tidak permanen akan disediakan guru keliling atau disebut dengan guru kunjung sehingga para siswa SD tidak perlu keluar pulau atau desa"Sekolahnya digabung satu atap dengan SMPIni cara-cara kita membuat anak-anak bisa mendapatkan akses," ujarnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru TKK Mengaku Didiskriminasi
Redaktur : Tim Redaksi