Diskepenak Pantau Hewan Kurban

Selasa, 23 September 2014 – 13:01 WIB

jpnn.com - KULONPROGO – Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Diskepenak) Kabupaten Kulonprogo sejak Senin (22/9) mulai memantau hewan kurban di tempat-tempat penampungan. Tujuannya untuk memastikan hewan-hewan kurban tetap dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit, khususnya penyakit yang bisa menular ke tubuh manusia.

Petugas Diskepenak sekaligus dokter hewan Puskeswan Temon, drh Hermawati mengungkapkan, pemeriksaan yang dilakukan di penampungan-penampungan hewan kurban meliputi pemeriksaan umum dan fisik. “Untuk penyakit menular ada kebijakan khusus, misalnya pemotongannya bersyarat atau dilarang dipotong,” ungkapnya seperti dikutip Radar Jogja.

BACA JUGA: Manipulasi Data, CPNS K-2 Dicoret

Hermawati menjelaskan, ciri-ciri hewan yang sehat untuk kurban di antaranya nafsu makannya baik, bulu tidak kusam, lincah, serta matanya cerah tidak berair. Sedangkan cek fisik seperti tanduk utuh dan telinga terpotong.

Adapun penyakit yang perlu diwaspadai dan sering ditemui adalah cacing hati. Gejala klinis ternak yang terserang cacing hati, kalau masih baru bisa terdeteksi dengan pemeriksaan feses. “Sementara kalau sudah kronis, gejala cacing hati bisa terlihat dari leher ternak yang bengkak seperti gondongen, diare terus menerus, badan semakin lama semakin kurus,” jelasnya.

BACA JUGA: Siswi SMP dan SMA Dipaksa Bercinta, Direkam lalu Disebar

Petugas Diskepenak lainnya, drh Joko Purwoko menambahkan, dalam pemeriksaan hewan kurban kali ini pihaknya melibatkan petugas yang terbagi dalam tiga tim. Yakni tim untuk wilayah utara, tengah dan selatan.

Wilayah utara meliputi Kecamatan Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Nanggulan; wilayah tengah Pengasih, Kokap, Sentolo, Lendah, dan wilayah selatan meliputi Kecamatan Wates, Temon, Panjatan, dan Galur.

BACA JUGA: 81 Berkas CPNS Dinyatakan tak Memenuhi Syarat

Pemeriksaan ke tempat-tempat penampungan hewan kurban dimulai Senin (22/9) kemarin dan diperkirakan bisa selesai empat hari. Pada hari H Idul Adha, petugas juga ada yang diterjunkan untuk melakukan pengecekan di lokasi pemotongan, baik sebelum maupun setelah dipotong.

Salah satu pemilik penampungan hewan kurban, Sumadi menyambut baik adanya pemeriksaan oleh petugas dari Diskepenak tersebut. Menurutnya justru membantu peternak atau pengepul dalam memastikan kualitas hewan kurban benar-benar baik.

Sumadi menjelaskan, setiap hari ia  memberikan makanan sapi-sapi niliknya dengan cukup dimandikan agar bersih, dan diberi makanan tambahan komboran sentrat dua kali sehari. Ada 10 ekor sapi yang kebanyakan berasal dari Kebumen. Kisaran harganya mulai dari Rp 15,8 juta hingga Rp 20 juta.

“Saya selalu siap, kalau ada gejala apa langsung memanggil bu dokter hewan. Tapi selama ini tidak pernah, sehat-sehat saja, soalnya saya saat beli juga memilih. Semua usia siap potong dua tahun lebih, penampungan ini juga khusus saat kurban saja,” tandasnya. (tom/jko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua HMI Palu Diduga Meninggal tak Wajar di RS Madani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler