Distributor Blackberry Siapkan IPO

Jumat, 18 November 2011 – 15:02 WIB
JAKARTA - Perusahaan distributor telepon seluler, PT Erajaya Swasembada,  menetapkan harga perdana dalam penawaran umum (initial public offering/IPO) pada kisaran Rp 1.000 - Rp 1.440 per lembarDana segar yang diincar antara Rp 1,32 triliun sampai Rp 1,9 triliun.

Dana sebesar itu akan didapatkan dari rencana perseroan melepas sebanyak 1,32 miliar lembar atau setara 40 persen dari jumlah saham pasca IPO

BACA JUGA: BTN Turunkan Bunga Kredit

"Penetapan harga berdasarkan prospek usaha perseroan dan juga prospek industri ini di masa mendatang
Menurut perhitungan penjamin emisi, harga tersebut masih dibawah valuasi industri sejenis," ujar Direktur Utama Erajaya, Budiarto Halim, di Jakarta, kemarin.

Budiarto mengatakan, valuasi harga yang ditawarkan cukup menarik

BACA JUGA: Astra Naikkan Target Penjualan All New Xenia

Sebab, berdasarkan perhitungan penjamin emisi yaitu PT Buana Capital, PER (price earnings ratio) Erajaya berada di kisaran 7,7 - 7,8 kali hingga 10,5 - 10,6 kali
Dalam IPO tersebut, Erajaya juga menunjuk Credit Suisse (singapore) Limited dan J.P

BACA JUGA: Pertamina Siap Bayar Mahal Gas Tangguh

Morgan Securities Limited sebagai global coordinators, joint bookrunner serta international Selling Agents.

Dana hasil IPO rencananya sebesar 42 persen atau Rp 554 - Rp798 miliar untuk pelunasan promissory notes yang diterbitkan guna melakukan akuisisi PT Teletama Artha Mandiri (TAM)Akuisisi dilakukan perseroan melalui perjanjian jual beli dengan Dextor Financial Equities pada 11 Agustus 2011.

Dalam perjanjian tersebut, Erajaya mengakuisisi  distributor BlackBerry, Samsung, Sony Ericsson serta Venera itu senilai USD 85 juta dengan membeli obligasi konversi yang diterbikan West Swan Overseas Ltd.  Sebesar USD 850 ribu dibayar secara tunai.
 
Sementara sisanya USD 84,99 juta dibayar melalui penerbitan promissory notes  yang dilakukan DexterNantinya, perseroan akan melunasi surat utang tersebut dengan sebagian dana IPO.

Dengan akuisisi tersebut maka posisi Erajaya di industri ritel produk dan jasa telepon genggam semakin kuatMasuknya TAM, menurut Budiarto, membuat pangsa pasar (market share) perseroan menjadi 24 persen"Sebelumnya, posisi pangsa pasar kami  hanya sebesar 17 persen," ungkapnya.

Selain pelunasan surat utang, Erajaya juga akan menggunakan dana IPO sebesar 16 persen atau Rp 211,2 - Rp 304 miliar untuk pengembangan jaringan distribusi dari ritelSementara 42 persen atau Rp 554 " Rp798 miliar lainnya digunakan untuk modal kerja

Saat ini, pemilik brand Erafone itu telah memiliki 70 pusat distribusi, 236 toko retail dan  pusat servisSelain itu, perseroan juga memiliki kerjasama dengan lebih dari 16 ribu toko retail independenSementara total karyawan yang dimiliki Erajaya saat ini sebanyak 2.794 karyawan di seluruh Indonesia.

Selain melepas saham baru ke publik, Erajaya juga mengadakan program MESA (management employee stock allocation), dengan mengalokasikan saham maksimal 66 juta lembar  atau 5 persen dari jumlah saham IPO.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indofarma Genjot Penjualan Ekspor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler