Ditangkap Menambang di Luar KP, JBG 'Koordinasi' dengan Kapolda

Aktivitas Tambang Liar

Sabtu, 30 Januari 2010 – 14:14 WIB
BANJARMASIN- Beginilah kelakukan perusahaan tambang di KalimantanJika menemukan deposit batubara, meskipun di luar areal Kuasa Pertambangan (KP), tetap saja dikeruk secara ilegal

BACA JUGA: Dikenang karena Berani Memilih

Dan jika ditangkap oleh aparat, mereka langsung melakukan 'koordinasi' dengan Kepala Polisi Daerah, sebagai aparat hukum paling tinggi di daerah.

Ini yang dilakukan PT PT Jorong Barutama Graston (JBG), sebuah perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
Petugas Unit Illegal Mining Sat IV Tipiter Direktorat Reskrim Polda Kalsel menemukan bukti bahwa PT JBG menambang di luar areal tambang miliknya

BACA JUGA: Mendagri-Kepala BPN Sepakat Pangkas Calo Tanah

Fakta itu ditemukan setelah dua hari dilakukan penyisiran di lokasi pertambangan.

Kasat IV Tipiter AKBP Purwanto kepada Radar Banjarmasin (JPNN grup) mengungkapkan selain menambang di luar titik koordinat KP, PT JBG juga menambang di kawasan hutan industri
“PT JBG menambang di kawasan tersebut tanpa surat izin dari menteri kehutanan

BACA JUGA: Moratorium Pemekaran Hingga Juni 2010

Walaupun menurut mereka (PT JBG,red) sudah mengantongi izin dari Dirjen Mineral Energi dan Batubara (Minerba)Tapi mereka tidak bisa surat izin dari menteri kehutanan,” ucap Purwanto
   
Oleh sebab itu, lanjutnya lagi, aktivitas penambangan batubara di kawasan tersebut dihentikan untuk sementara sambil menunggu surat izin dari menteri kehutanan“Dulu mereka mempunyai surat izin dari menteri kehutananNamun izin itu sudah tidak berlaku lagi atau habis masa waktunya,” ujarnya seraya mengatakan atas dasar itulah Sat IV Tipiter Direktorat Reskrim Polda Kalsel menghentikan dan memberi garis polisi pada alat berat yang digunakan PT JBG di kawasan tambang tersebut.
   
Dari pantauan Radar Banjarmasin (JPNN Grup), Direktur PT JBG Laksono dan Kepala Tehnik PT JBG I Gede Widiada tampak keluar masuk ruangan di kantor Direktorat Reskrim Polda KalselPertama, mereka masuk ke ruangan Kasat IV TipiterTak beberapa lama, Laksono dan I Gede dengan diantar salah seorang anggota masuk ke ruang Direktur Reskrim Polda Kalsel Dir Reskrim Polda Kalsel Kombes Pol Machfud Arifin.
   
Beberapa saat kemudian, kedua petinggi PT JBG keluar dan langsung menaiki mobil meninggalkan Mapolda KalselSekitar pukul 14.30 Wita, mereka datang lagi ke Mapolda Kalsel dan langsung menuju ruang Kapolda Kalsel Brigjen Pol Untung S Rajab SH.
   
Ketika Radar Banjarmasin (JPNN grup) menyambangi Kepala Tehnik PT JBG I Gede Widiada dan menanyakan maksud kedatangannyaI Gede dengan muka serius mengatakan hanya koordinasi dan meminta petunjuk ke Polda Kalsel“Saya datang ke sini (Polda Kalsel) meminta informasiKami (PT JBG) menghormati hasil penyidikan Polda Kalsel,” ujarnya
   
Dijelaskannya, PT JBG akan mengikuti proses hukum yang telah dilakukan Polda Kalsel“Kebijakan mengenai kasus ini tergantung PoldaKami menghormati kerja para anggota Polda Kalsel,” ungkap I Gede

Ketika ditanya apa hasil dari "koordinasi dan minta petunjuk" dengan menemui langsung Kapolda Kalsel? Gede enggan memberi komentar seolah hasil pertemuan itu harus disembunyikan dan tidak pantas diketahui publik.

Seperti diberitakan, aktivitas penambangan batu bara yang dilakukan PT Jorong Barutama Graston (JPG) untuk sementara dihentikan dan ratusan karyawan yang bekerja di tambang tersebut dipulangkan, setelah Sat IV Tipiter Direktorat Reskrim Polda Kalsel melakukan razia dan menghentikan penggunaan peralatan operasi untuk penambangan di kawasan Asam-Asam, Tanah Laut, Rabu (27/1) siang.
   
Penghentian aktivitas penambangan tersebut dilakukan karena semua peralatan operasi penambangan seperti tronton, gleder, eksavator, dan dozer diberi garis polisi oleh anggota Direktorat Reskrim Polda Kalsel.
   
Penghentian aktivitas penambangan itu bukan tanpa alasan, Kasat IV Tipiter AKBP Purwanto yang memimpin langsung razia tersebut mengatakan operasi ini dalam rangka menertibkan illegal mining di Kalimantan Selatan yang makin marak.(hni/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Diselesaikan 99 Konflik Batas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler