Diterbitkan, Buku Pengenalan Wayang Purwa

Jumat, 21 Mei 2010 – 22:06 WIB
KARYA - Beberapa tampilan cover karya komik Wayang Purwa yang sempat dipamerkan dalam salah sebuah acara di Jakarta, dua bulan lalu. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
JAKARTA - Buku berjudul Rupa dan Karakter Wayang Purwa bisa jadi merupakan buku paling tebal yang berbicara wayangYa, untuk membahas tokoh dan karakter wayang, tebal buku terbitan Kakilangit Kencana ini mencapai 1.172 halaman

BACA JUGA: Tak Ada Motif Tersembunyi soal Century

Buku ini ditulis oleh Heru S Sudjarwo, Sumari dan Undung Wiyono, yang hadir demi memperkenalkan sekaligus memperkaya pengetahuan dan kebudayaan wayang kepada generasi muda.

"Penyusunan buku ini memakan waktu hingga 10 tahun
Buku ini penuh darah, keringat dan bunga," kata Heru, saat launching buku Rupa dan Karakter Wayang Purwa, Jumat (21/5) malam tadi, di Newseum Indonesia, Jalan Veteran 1, Jakarta.

Dikatakan Heru, semenjak buku wayang ditulis oleh Hardjowirogo pada tahun 1949, tidak ada lagi kreasi atau kajian lanjutan tentang rupa dan karakter tokoh wayang

BACA JUGA: Fokusmaker Dukung Rusli Zainal

Akibatnya menurutnya, edisi terakhir buku wayang karya Hardjowirogo itu adalah yang dicetak oleh Balai Pustaka pada tahun 1988
"Ada jeda waktu 12 tahun, sampai terbitnya buku ini dengan penyajian data yang ensiklopedis," kata sutradara dan penata produksi anggota karyawan film dan televisi Indonesia itu.

Buku seharga Rp 460.000 ini berukuran 18,5 x 24 cm, yang diterbitkan oleh Kakilangit Kencana dari Prenada Media Group

BACA JUGA: KPK Percaya Risco Ajudan Johny Allen

Selain melalui riset yang waktunya panjang, dalam penulisan buku ini para penulis sengaja bekerjasama dengan pusat aktivitas, komunitas, serta sumber literatur pewayangan"Bahkan kami langsung menemui para dalang kondang, serta seniman wayang, untuk menggambarkan langsung rupa dan karakter yang dimuat dalam buku ini," tambah Heru, yang didamping Sumari dan Undung.

Judul buku ini sendiri adalah simbol karakterSeperti tokoh Wayang Purwa, Ramayana dan Mahabarata, serta tokoh antagonis Rahwana yang pantang menyerah"Kami memperkenalkan figur yang menjadi refleksi jiwa manusia," kata Sumari pula.

Undung pun menambahkan bahwa selama ini banyak tokoh dan rupa wayang hanya ada dalam fantasi dan narasi para dalang sajaUntunglah, kemajuan teknologi sangat membantu mengkreasikan kembali tokoh-tokoh tersebut"Dalam buku ini ada 520 rupa tokoh wayang yang disajikan dalam bentuk CD interaktif," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Prenada Media Group, Subaedi, berharap agar keberadaan buku ini bisa ikut menjaga kelestarian budaya bangsa yang mulai hilang di generasi muda"Kami antusias menyabut penerbitan buku iniKarena banyak (karya) sastra klasik masyarakat yang terancam tak dilestarikanKami juga khawatir kebudayaan wayang (akan) hilang," katanya.

Sekadar diketahui, peluncuran sejenis sebenarnya juga sudah dilakukan sekitar dua bulan lalu, untuk dua judul komik karya Wayang Purwa sekaligus, terutama dari buah tangan S ArdisomaSeperti disebutkan pihak panitia dari lingkungan yang sama kala itu, kegiatan pelestarian budaya dengan mereproduksi sekaligus mengenalkan karya wayang tersebut, memang akan dibuat berangkai dalam beberapa bagian, setidaknya pada tahun ini(fid/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberian Izin Pelepasan Kawasan Hutan Dihentikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler