BACA JUGA: Tak Ada Motif Tersembunyi soal Century
Buku ini ditulis oleh Heru S Sudjarwo, Sumari dan Undung Wiyono, yang hadir demi memperkenalkan sekaligus memperkaya pengetahuan dan kebudayaan wayang kepada generasi muda."Penyusunan buku ini memakan waktu hingga 10 tahun
Dikatakan Heru, semenjak buku wayang ditulis oleh Hardjowirogo pada tahun 1949, tidak ada lagi kreasi atau kajian lanjutan tentang rupa dan karakter tokoh wayang
BACA JUGA: Fokusmaker Dukung Rusli Zainal
Akibatnya menurutnya, edisi terakhir buku wayang karya Hardjowirogo itu adalah yang dicetak oleh Balai Pustaka pada tahun 1988Buku seharga Rp 460.000 ini berukuran 18,5 x 24 cm, yang diterbitkan oleh Kakilangit Kencana dari Prenada Media Group
BACA JUGA: KPK Percaya Risco Ajudan Johny Allen
Selain melalui riset yang waktunya panjang, dalam penulisan buku ini para penulis sengaja bekerjasama dengan pusat aktivitas, komunitas, serta sumber literatur pewayangan"Bahkan kami langsung menemui para dalang kondang, serta seniman wayang, untuk menggambarkan langsung rupa dan karakter yang dimuat dalam buku ini," tambah Heru, yang didamping Sumari dan Undung.Judul buku ini sendiri adalah simbol karakterSeperti tokoh Wayang Purwa, Ramayana dan Mahabarata, serta tokoh antagonis Rahwana yang pantang menyerah"Kami memperkenalkan figur yang menjadi refleksi jiwa manusia," kata Sumari pula.
Undung pun menambahkan bahwa selama ini banyak tokoh dan rupa wayang hanya ada dalam fantasi dan narasi para dalang sajaUntunglah, kemajuan teknologi sangat membantu mengkreasikan kembali tokoh-tokoh tersebut"Dalam buku ini ada 520 rupa tokoh wayang yang disajikan dalam bentuk CD interaktif," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Prenada Media Group, Subaedi, berharap agar keberadaan buku ini bisa ikut menjaga kelestarian budaya bangsa yang mulai hilang di generasi muda"Kami antusias menyabut penerbitan buku iniKarena banyak (karya) sastra klasik masyarakat yang terancam tak dilestarikanKami juga khawatir kebudayaan wayang (akan) hilang," katanya.
Sekadar diketahui, peluncuran sejenis sebenarnya juga sudah dilakukan sekitar dua bulan lalu, untuk dua judul komik karya Wayang Purwa sekaligus, terutama dari buah tangan S ArdisomaSeperti disebutkan pihak panitia dari lingkungan yang sama kala itu, kegiatan pelestarian budaya dengan mereproduksi sekaligus mengenalkan karya wayang tersebut, memang akan dibuat berangkai dalam beberapa bagian, setidaknya pada tahun ini(fid/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberian Izin Pelepasan Kawasan Hutan Dihentikan
Redaktur : Tim Redaksi