jpnn.com - BELUM setahun berjalan, kepengurusan KNPI periode 2015-2018 hasil Kongres XIV di Papua yang dipimpun Ketum DPP Muhammad Rifai Darus diterpa isu Kongres Luar Biasa. Rifai pun menegaskan menyikapinya dengan enteng. Dia pun memberikan instruksi kepada jajarannya.
"Pemuda Indonesia KNPI dari Sabang sampai Merauke merupakan satu kesatuan utuh tak terpisahkan dari NKRI. Selain itu, KNPI adalah wadah berhimpun pemuda yang plural dan netral dari beragam kepentingan politik sekaligus cerminan atau miniatur keragaman Indonesia," kata Rifai, Selasa (2/6).
BACA JUGA: Akhirnya, Miranda Goeltom Bebas
Menurutnya, sekelompok orang yang mendesak digelarnya kongres luar biasa KNP adalah pihak yang tidak bertanggung jawab dan berupaya memecah belah KNPI. "Permintaan (KLB) kurang relevan sebab tidak sesuai dengan AD/ART KNPI," ujar dia.
Rifai lantas meminta kepada seluruh pemuda untuk menahan diri dari upaya yang tidak bertanggung jawab itu. Dia juga meminta agar jajarannya mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan ini dan menghindari tindakan-tindakan anarkistis.
BACA JUGA: Demi Pengungsi Rohingya, Qatar Janji Bantu Indonesia Rp 625 Miliar
"Saya yakin, bahwa kita semua adalah pemuda masa depan untuk bangsa ini. Masih banyak tugas berat yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa dan negara lewat organisasi tercinta KNPI. Mari kita bersama menjaga persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujarnya. (mas/jpnn)
BACA JUGA: Negara Masih Abaikan Korban Teror Bom
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yance Divonis Bebas, Kejagung Upayakan Kasasi
Redaktur : Tim Redaksi