Ditolak Rumah Sakit, Warga Penjaringan Curhat ke Foke

Senin, 23 Mei 2011 – 01:41 WIB

RATUSAN warga Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) yang tergabung dalam  Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), kemarin  (22/5) berdialog dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi BowoMereka memanfaatkan momen tersebut untuk curhat terkait pelayanan

BACA JUGA: Pelajar Tenggelam di Danau UI



Mulai dari sulitnya mengurus akte kelahiran yang terlambat, masih adanya rumah sakit yang mempersulit warga miskin, hingga usulan pendidikan gratis  sampai tingkat SMA
“Kami kalau berobat ke rumah sakit dengan SKTM masih sering dipersulit Pak Gubernur,” ujar Kaman, salah seorang warga, kemarin

BACA JUGA: Pembayaran Lahan Proyek Tol Jagonere Terkatung-katung



Mendapat keluhan tersebut, Foke, panggilan Fauzi Bowo, mengatakan, jika dalam pelayanan yang seharusnya gratis, ataupun dibuat tidak sesuai ketentuan, pihaknya akan menindak tegas
Dia juga menyarankan warga agar tidak segan-segan melaporkan jika ada oknum yang meminta pungutan atau mempersulit pelayanan baik itu saat mengurus akte kelahiran, KTP, ke rumah sakit hingga daftar sekolah

BACA JUGA: Dikelola Pusat, Setu Tak Terawat



“Di mana-mana ternyata ilmunya sama, tidak bisa bayar dibikin susahIni yang tidak boleh terjadi,” ujarnya yang disambut riuh warga

Foke yang seolah menjadi bintang panggung dalam acara itu menambahkan, pihaknya akan mengevaluasi rumah sakit yang menolak SKTMMenurut dia, banyak RS yang bergabung untuk pelayanan warga miskin, tetapi tidak konsisten melayani masyarakat“Kalau ada yang begini cepet laporin ke camat dan walikotaYang bayarin itu pemda bukan RS, dia itu cuma numpang lewat,” tegas Foke

“Kalau ada petugas RS yang nanya, bilang anda cuma layani doang, yang bayar pemda dan gubernur,” imbuhnya yang disambut riuh tepuk tangan warga

Terkait masih adanya warga yang terlambat mengurus akte, hingga harus ke pengadilan, Foke menyayangkan hal ituPadahal jika tidak terlambat mengurus, begitu anak lahir bisa langsung dibuatkan akte kelahiran

“Selain itu, akte kelahiran Juni nanti bisa dilayani di tingkat kecamatan, mudah-mudahan itu membantu warga,” ujar Foke“Surat sudah dikirim ke Mendagri, semoga  tidak ada lagi yang punya masalah  mengurus akte kelahiran lewat pengadilan,” imbuhnya

Lebih lanjut Foke mengatakan, semua orangtua tentu tidak mau anaknya menganggurBagi warga yang kesulitan menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, dia menyarankan masuk ke SMK“Di situ ada ketrampilan, di DKI, SMK kelas dua sudah dicari oleh pabrik dan industriMereka mencari yang punya ketrampilan,”
pungkasnya(dai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Situ Berubah jadi Perumahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler