JAKARTA - Pernyataan Koalisi Penegak Citra DPR dan Pemantau Rencana Pembangunan Gedung DPR, yang menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah bersandiwara dalam menyikapi pembangunan gedung baru DPR merupakan hal yang mengada-adaSikap SBY terhadap rencana pembangunan gedung baru senilai Rp 1,1 triliun itu sudah jelas, yakni menolak dengan pertimbangan efisiensi anggaran.
"Niat dan ketulusan SBY sudah jelas
BACA JUGA: Demo Tak Mampu Bendung Proyek Gedung DPR
Segera lakukan efisiensi dan optimalisasi anggaran," ujar Sekjen Gerakan Aman Adil Sejahtera Untuk Indonesia (Garansi), Didik Mukrianto kepada wartawan di kawasan Senayan Jakarta, Jumat (15/4).Mestinya, Koalisi Penegak Citra DPR dan Pemantau Rencana Pembangunan Gedung DPR, yang merupakan gabungan dari beberapa LSM itu, menjadikan sikap SBY sebagai momentum dan gerakan positif untuk kepentingan bangsa
BACA JUGA: Diduga Korupsi, Pejabat Kemendiknas Ditahan
"Seharusnya itu disikapi secara proporsional dan jujurDalam tataran ketatanegaraan, lanjut Didik, perbedaan sikap di eksekutif dan legislatif terkait dengan efisiensi dan optimasi harus disikapi secara proporsional kelembagaan
BACA JUGA: Ketua MA Meraih Honoris Causa
Kalau kemudian masalahnya selalu dituduhkan kepada SBY sebagai pemangku eksekutif maka mereka sebenarnya tengah menyebar fitnah dan pembunuhan karakter yang membuat bingung masyarakat."Salah besar kalau serta-merta semua disalahkan kepada SBYHarusnya kita apresiasi sikap SBY ituDan karenanya masyarakat harus mewaspadai agenda yang dibawa koalisi LSM," imbuhnya.
Terakhir Didik mengingatkan sikap seperti itu tidak pantas di lakukan oleh para LSM tersebut, karena terlalu berlebihan dalam menilai presiden“Sebaiknya kita dukung Presiden untuk melakukakan efisiensi anggaranBukan malah menuduh SBY melakukan sandiwara politik,” pungkas Didik(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Terus Sisir Rekening Malinda
Redaktur : Tim Redaksi