Dituding Cabuli Empat Bocah, Siswa SMP Dilaporkan ke Polisi

Jumat, 27 Mei 2016 – 10:50 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - TANGSEL – Kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur kembali terjadi di wilayah hukum Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kali ini menimpa empat anak, yaitu berinisial AR (6), FR (8), AZ (7), dan IZ (6), warga Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. 

Keempat korban yang duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) itu diduga menjadi korban pelecehan seksual siswa SMP berinisial IB (14) yang sehari- hari menjaga warung kelontong milik kakeknya. Kasus pelecehan seksual ini telah dilaporkan ke Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak ke Polres Kota Tangerang Selatan.

BACA JUGA: Honorer Cantik Ini Diperkosa Teman Barunya Usai Nikmati Hiburan Malam

Terbongkarnya kasus tersebut, bermula dari kecurigaan EN (26) melihat perilaku anaknya FR yang belakangan berubah. Setiap hari EN mengeluh sakit pada bagian dubur saat buang air besar.

Namun, bujukan rayu tersebut tidak membuahkan hasil, FR tetap diam seribu bahasa. Diduga FR tidak buka suara karena diancam oleh sipelaku. Orang tua FR yang tidak kehabisan akal akhirnya  mencari temannya main berinisial AZ yang masih tinggal tidak jauh dari rumahnya. 

BACA JUGA: Tak Diantarkan Nasi ke Sawah, Suami Bacok Istri

Dengan polos AZ bercerita kalau disodomi oleh IB, pelajar SMP yang sehari –hari menjaga warung kakeknya. ”Pas denger temannya AZ digituin, maka FR mengaku juga hal yang sama. Saat itu dia mengaku dua kali disodomi oleh IB, tapi tidak ingat tanggal dan harinya, ” kata EN, kemarin.  

Selanjutnya kasus ini dilaporkan ke Satgas Perlindungan Anak Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Satgas yang menerima laporan itu, kemudian melanjutkan ke Polres Tangsel, guna penyelidikan lebih lanjut.   

BACA JUGA: Tinggal Tunjuk Foto, si Cewek Siap Beri Layanan Plus-plus

Sementara itu, Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual anak dibawah umur itu. ” Saat membuat laporan ke  unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)  orang tua korban didampingi Satgas PA Kelurahan Jombang, ” kata Ayi kepada wartawan, kemarin. 

Namun laporan itu, kata Ayi, masih bersifat normal. Unit PPA sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi –saksi. Untuk pelaku yang masih dibawah umur ini, pihaknya akan bertindak sesuai ketentuan yang berlaku. ”Jika terbukti akan kita proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Ayi juga enggan mengomentari lambatnya hasil pemeriksaan hasil visum yang dilakukan tim dokter RSUD Tangsel, terhadap ketiga korban sodomi tersebut. Hasil visum baru akan dilekuarkan pihak rumah sakit Senin (30/5) mendatang. ”Itukan domainya pihak rumah sakit cepat atau lambatkan polisi hanya terima laporan saja,” pungkasnya. 

Berdasarkan pantaun INDOPOS, kawasan pemukiman para korban tampak padat penduduk. Disesaki banyak rumah kontrakan yang dihuni oleh para pekerja. Di kawasan tersebut, terlihat banyak anak kecil yang bebas bermain dijalan selebar satu meter atau didepan halaman rumah warga lainnya. 

Disekitar permukiman itu, warga mengaku kenal dengan sosok diduga pelaku sodomi. Pelaku suka mengajak anak-anak bermain ke rumahnya untuk melihat burung dara. Pelaku, memilihara banyak burung dara untuk mainan anak-anak dikawasan tersebut. (yer/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rebutan Gulai Rendang, Sopir KPK Baku Hantam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler