Dituduh, Ba'asyir Tertawa

Rabu, 22 September 2010 – 05:18 WIB

JAKARTA -- Abu Bakar Ba"asyir hanya tertawa ketika dikonfirmasi soal dugaan polisi yang menyebutnya terlibat dalam aksi perampokan di Bank CIMB NiagaPemimpin tertinggi Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu menganggap semua tuduhan polisi kepadanya adalah fitnah

BACA JUGA: Perampokan CIMB, Densus Curigai Baasyir

"Ustadz ketawa saja, kan tidak ada JAT di Sumatera," ucap pemimpin sementara JAT Akhwan saat ditemui di depan gedung Bareskrim Mabes Polri kemarin (21/9)
Siang kemarin, Akhwan bersama beberapa anggota JAT lainnya mengunjungi Ba"asyir di tahanan Bareskrim Mabes Polri.

Akhwan mengatakan bahwa sang ustadz tidak akan bereaksi apapun untuk menanggapi keterangan Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) yang menyangkutkan Ba"asyir dan JAT menjadi aktor dibalik terorisme dan perampokan di Medan

BACA JUGA: Anggota Dewan Dicokok Pesta Sabu

Dia beralasan, JAT tidak berdiri di Sumatera
Menurutnya organisasi pecahan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu hanya ada di Jakarta dan Bima (NTB)

BACA JUGA: Dikepung, Bandit Ganja Kabur

"Lihat saja pelakunya kan kebanyakan orang-orang Sumatera," ucapnya tegas

Meski begitu, Akhwan membenarkan bahwa Abu Tholut alias Mustofa yang disebut sebagai otak perampokan tersebut pernah menjadi anggota JATDia menambahkan bahwa perkenalan Abu Tholut dan Ba"asyir terjadi saat keduanya sama-sama dipenjara di LP Cipinang.  Bahkan, Abu Tholut yang merupakan mantan panglima JI mantiqi III (Poso dan Mindanao) telah mengenal secara pribadi Ba"asyir sejak masih merantau di Malaysia

"Abu Tholut hanya beberapa bulan bergabung dengan kami," ucapnyaAkhwan juga tidak bisa memastikan berapa lama keanggotaan Abu TholutMeski tidak terlalu lama, Abu Tholut pernah didapuk sebagai isbah (kelaskaran ) di markas JATNamun akhirnya mengundurkan diriPengunduran diri itu pun hanya dilakukan secara lisan"Mungkin karena pemahamannya berbeda dengan kami," ucapnya

Pengganti sementara Ba"asyir itu mengaku belum mengetahui secara pasti siapa saja para tersangka yang ditangkap oleh Densus 88Tapi bisa saja yang melakukan perampokan di Medan adalah orang-orang yang pernah menghadiri ceramah atau pengajian Ba"asyirNamun Akhwan membantah bahwa para pelaku adalah orang-orang yang secara resmi tercatat sebagai anggota JAT

"Ini yang membuat ustadz (Ba"asyr) merasa dilematis," ujarnyaMaksudnya, Ba"asyir merasa sedih lantaran banyak juga orang-orang yang pernah menjadi anggota keluar lantaran memiliki perbedaan pandanganApalagi umur JAT masih terlalu muda, yakni masih dua tahunKarenanya, lanjut Akhwan, pihaknya belum terlalu sempurna untuk menjaga dan mengkoordinasi anggotanya

Menurutnya, mungkin saja orang-orang yang pernah menghadiri kegiatan JAT keluar karena pandangannya berbeda dengan organisasi tersebutSebab, JAT mengajarkan amar makruf nahimunkar, sedangkan pelaku perampokan menghalalkan secara cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan"Jadi, tidak mungkin Ba"asyir merestui perampokan ituDan tidak mungkin pula pelakunya adalah orang-orang JAT," ucapnya(kuh/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jambret Gunakan Motor Plat Merah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler