JAKARTA - Tim Densus 88 Mabes Polri terus mengembangkan penyelidikan dari tertangkapnya para pelaku perampokan Bank CIMB Niaga di Medan yang diduga jaringan terorisSaat ini, Densus sedang menajamkan penyelidikan untuk meneliti keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir dan Umar Patek (buron) dalam kasus perampokan tersebut.
Polisi yakin, Ba'asyir terlibat dalam kasus perampokan di Bank CIMB Niaga
BACA JUGA: Anggota Dewan Dicokok Pesta Sabu
Ini ditelusuri berdasarkan pengakuan beberapa tersangka yang berhasil ditangkap tim Densus 88 Minggu lalu (19/9)BACA JUGA: Dikepung, Bandit Ganja Kabur
Sedangkan dari rekam jejak yang berhasil didapatkan polisi, antara Ba'asyir dan Abu Tholut ada hubungan "istimewa". Yakni, Ba'asyir lah yang diduga telah menunjuk Abu Tholut sebagai pengelola latihan militer di AcehBACA JUGA: Jambret Gunakan Motor Plat Merah
Para teroris yang berlatih di kamp Aceh ini lah yang diduga polisi masih satu jaringan dengan para teroris yang juga tersangka perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan, 18 Agustus lalu."Jadi ada benang merah antara perampokan Bank CIMB Niaga, kamp teroris Aceh dan Ba'asyir." kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan kepada wartawan di Mabes Polri kemarin (21/9)
Seperti diberitakan, dugaan bahwa perampokan di Bank CIMB Niaga terkait jaringan teroris di Aceh pertama kali disampaikan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) di Polda Sumut Senin lalu (20/9)Saat itu, dia memimpin jumpa pers, untuk mengumumkan keberhasilan tim Densus 88 menangkap para pelaku perampokan di Bank CIMB Niaga yang ternyata masih termasuk dalam jaringan teroris di Aceh
Nama yang juga disebut-sebut berhubungan dengan peristiwa perampokan di Medan adalah Umar PatekBuron teroris ini menurut penelusuran polisi, pernah melatih di kamp teroris di Aceh atas permintaan Dul Matin (tewas) dan sepengetahuan Abu TholutBahkan, dari informasi mutakhir yang diperoleh Jawa Pos dari Densus 88, Umar Patek lah yang diduga mendatangkan senjata-senjataSenjata ini lah yang digunakan para perampok, termasuk perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan"Pelakunya (pelaku perampokan) adalah orang-orang Aceh yang sudah direstui Ba'asyir," tambah Iskandar.
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, dugaan sementara perampokan ini adalah upaya teroris untuk mencari dana guna menjalankan operasionalnyaSayangnya, Iskandar belum bisa memberikan keterangan secara rinci untuk apa saja uang tersebut digunakanJumlah yang telah dikumpulkan dari hasil perampokan sangatlah besar"Totalnya tidak kurang dari Rp 700 juta," imbuhnya.
Kapolri dalam jumpa pers di Polda Sumut Senin lalu (20/9) menyebut, selain perampokan di CIMB Niaga, sebelumnya ada beberapa perampokan yang diduga juga terkait jaringan terorisPerampokan itu di antaranya terjadi di Bank Sumut, Bank BRI, dan sebuah tempat penukaran uang di Medan dan sekitarnya"Densus menemukan barang bukti yang menunjukkan bahwa pelaku telah "menggambar" dan siap untuk melaksanakan aksinya dalam waktu dekat," kata sumber Jawa Pos(kuh/kum)
Hubungan Segitiga Teroris
Ba'asyir-Abu Tholut-Umar Patek
Ba'asyir-Abu Tholut
- Ba'asyir diduga memberikan dana Rp 150 juta untuk
kamp Aceh
- Ba'asyir diduga menunjuk Abu Tholut sebagai pengelola
latihan militer di Aceh karena berpengalaman sebagai instruktur kemiliteran di Mindanao, Filipina
- Ba'asyir dan Abu Tholut pernah mendekam di Cipinang sekitar 2003-2004
Abu Tholut-Umar Patek
- Abu Tholut dan Nasir Abbas pernah membuat kamp Hudaibiyah di FilipinaUmar Patek yang mengelola pelatihan di kamp tersebut
- Umar Patek melatih kemiliteran di Aceh atas permintaan Dul Matin (tewas) dan Abu TholutUmar Patek punya keahlian merakit bom
- Senjata perampok di Medan diduga didatangkan Umar Patek atas permintaan Dul Matin dan Abu Tholut
Ba'asyir-Umar Patek
- Umar Patek pernah melaporkan perkembangan kamp Hudaibiyah saat Ba'asyir berada di Malaysia pada 1998--1999
- Dalam kasus pelatihan militer di kamp Aceh, Ba?asyir dan Umar Patek tidak berhubungan secara langsung, tetapi melalui Abu Tholut
- Ba'asyir menunjuk Abu Tholut sebagai pengelola latihan militer di Aceh, sedangkan Umar Patek memberikan materi pelatihan seputar perakitan bom.
Keterangan:
Dihimpun dari berbagai sumber
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Bukti, Kasus Penusukan Pendeta
Redaktur : Tim Redaksi