Perampokan CIMB, Densus Curigai Ba'asyir

Densus Temukan Bukti Siap Beraksi Dalam Waktu Dekat

Rabu, 22 September 2010 – 05:03 WIB
Tim medis Polresta Solo melakukan tes DNA Ngatini, 55, ibu Yuki, salah satu tersangka perampokan di Medan yang ditembak mati polisi. (foto: Up ichwan-solo)

JAKARTA -  Tim Densus 88 Mabes Polri terus mengembangkan penyelidikan dari tertangkapnya para pelaku perampokan Bank CIMB Niaga di Medan yang diduga jaringan terorisSaat ini, Densus sedang menajamkan penyelidikan untuk meneliti keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir dan Umar Patek (buron) dalam kasus perampokan tersebut.

Polisi yakin, Ba'asyir terlibat dalam kasus perampokan di Bank CIMB Niaga

BACA JUGA: Anggota Dewan Dicokok Pesta Sabu

Ini ditelusuri berdasarkan pengakuan beberapa tersangka yang berhasil ditangkap tim Densus 88 Minggu lalu (19/9)
Para tersangka itu mengaku, yang mengkoordinir mereka (salah satunya untuk melakukan perampokan) adalah Abu Tholut alias Mustofa

BACA JUGA: Dikepung, Bandit Ganja Kabur

Sedangkan dari rekam jejak yang berhasil didapatkan polisi, antara Ba'asyir dan Abu Tholut ada hubungan "istimewa".  Yakni, Ba'asyir lah yang diduga telah menunjuk Abu Tholut sebagai pengelola latihan militer di Aceh
Tholut dipercaya karena dia berpengalaman gerilya sebagai instruktur kemiliteran di Mindanao, Filipina (selengkapnya baca grafis)

BACA JUGA: Jambret Gunakan Motor Plat Merah



Para teroris yang berlatih di kamp Aceh ini lah yang diduga polisi masih satu jaringan dengan para teroris yang juga tersangka perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan, 18 Agustus lalu."Jadi ada benang merah antara perampokan Bank CIMB Niaga, kamp teroris Aceh dan Ba'asyir." kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan kepada wartawan di Mabes Polri kemarin (21/9)

Seperti diberitakan, dugaan bahwa perampokan di Bank CIMB Niaga terkait jaringan teroris di Aceh pertama kali disampaikan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) di Polda Sumut Senin lalu (20/9)Saat itu, dia memimpin jumpa pers, untuk mengumumkan keberhasilan tim Densus 88 menangkap para pelaku perampokan di Bank CIMB Niaga yang ternyata masih termasuk dalam jaringan teroris di Aceh

Nama yang juga disebut-sebut berhubungan dengan peristiwa perampokan di Medan adalah Umar PatekBuron teroris ini menurut penelusuran polisi, pernah melatih di kamp teroris di Aceh atas permintaan Dul Matin (tewas) dan sepengetahuan Abu TholutBahkan, dari informasi mutakhir yang diperoleh Jawa Pos dari Densus 88, Umar Patek lah yang diduga mendatangkan senjata-senjataSenjata ini lah yang digunakan para perampok, termasuk perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan"Pelakunya (pelaku perampokan) adalah orang-orang Aceh yang sudah direstui Ba'asyir," tambah Iskandar.

Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, dugaan sementara perampokan ini adalah upaya teroris untuk mencari dana guna menjalankan operasionalnyaSayangnya, Iskandar belum bisa memberikan keterangan secara rinci untuk apa saja uang tersebut digunakanJumlah yang telah dikumpulkan dari hasil perampokan sangatlah besar"Totalnya tidak kurang dari Rp 700 juta," imbuhnya.

Kapolri dalam jumpa pers di Polda Sumut Senin lalu (20/9) menyebut, selain perampokan di CIMB Niaga, sebelumnya ada beberapa perampokan yang diduga juga terkait jaringan terorisPerampokan itu di antaranya terjadi di Bank Sumut, Bank BRI, dan sebuah tempat penukaran uang di Medan dan sekitarnya"Densus menemukan barang bukti yang menunjukkan bahwa pelaku telah "menggambar" dan siap untuk melaksanakan aksinya dalam waktu dekat," kata sumber Jawa Pos(kuh/kum)

Hubungan Segitiga Teroris

Ba'asyir-Abu Tholut-Umar Patek

Ba'asyir-Abu Tholut
     - Ba'asyir diduga memberikan dana Rp 150 juta untuk    
       kamp Aceh   
     - Ba'asyir diduga menunjuk Abu Tholut sebagai pengelola
        latihan militer di Aceh karena berpengalaman sebagai instruktur kemiliteran di Mindanao, Filipina 
     - Ba'asyir dan Abu Tholut pernah mendekam di Cipinang sekitar 2003-2004

Abu Tholut-Umar Patek
- Abu Tholut dan Nasir Abbas pernah membuat kamp Hudaibiyah di FilipinaUmar Patek yang mengelola pelatihan di kamp tersebut
- Umar Patek melatih kemiliteran di Aceh atas permintaan Dul Matin (tewas) dan Abu TholutUmar Patek punya keahlian merakit bom
-   Senjata perampok di Medan diduga didatangkan Umar Patek atas permintaan Dul Matin dan Abu Tholut

Ba'asyir-Umar Patek
- Umar Patek pernah melaporkan perkembangan kamp Hudaibiyah saat Ba'asyir berada di Malaysia pada 1998--1999
- Dalam kasus pelatihan militer di kamp Aceh, Ba?asyir dan Umar Patek tidak berhubungan secara langsung, tetapi melalui Abu Tholut
- Ba'asyir menunjuk Abu Tholut sebagai pengelola latihan militer di Aceh, sedangkan Umar Patek memberikan materi pelatihan seputar perakitan bom.


Keterangan:
Dihimpun dari berbagai sumber

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Bukti, Kasus Penusukan Pendeta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler