Diundang Teman Ahok, Adian: Saya Tak Minat Main Tebak-tebak Buah Manggis

Selasa, 28 Juni 2016 – 23:49 WIB
Adian Napitupulu. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menilai, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seharusnya tidak buru-buru melakukan verifikasi faktual terhadap KTP yang dikumpulkan.

Jika ini dilakukan,  maka anggaran yang diperkirakan bakal dikeluarkan hingga RP 4,4 miliar, bisa dihemat. 

BACA JUGA: Publik Ingin Ahok Maju Lewat Jalur Parpol

Pasalnya, verifikasi faktual bakal dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah pasangan calon nantinya didaftarkan. "Kalau saja Teman Ahok mau sabar hingga 50 hari ke depan, maka Teman Ahok bisa menghemat banyak uang. Karena verifikasi administrasi dan faktual yang nanti pasti juga akan dilakukan oleh KPU di bulan Agustus," ujar Adian, Selasa (28/6).

Meski begitu, hal tersebut kata Adian, urusan Teman Ahok dan Basuki Tjahaja Purnama. Apalagi di salah satu media massa Teman Ahok mengklaim sudah siapkan 4.000 relawan 'berbayar' untuk memverifikasi 1 juta KTP itu. 

BACA JUGA: Politikus PDIP Prediksi Verifikasi KTP Ahok Senilai 4 Bangunan SD

"Mungkin uang bagi teman Ahok bukan masalah besar, butuh berapapun bisa disiapkan dengan mudah, cukup jual kaos, semua biaya beres. Tapi di luar itu semua, wajar rasanya jika saya terheran heran kenapa Teman Ahok tak sabar menunggu verifikasi KPU," ujarnya. 

Sementara itu terkait undangan menghadiri verifikasi faktual yang dilakukan Teman Ahok, Adian menyatakan tidak mungkin membuang-buang waktu untuk hal yang tak diketahuinya.

BACA JUGA: Pendukung Ahok: Jangan Sampai Bensin Habis duluan

"Bagaimana mungkin saya membuang waktu selama lima atau enam jam hanya untuk duduk dan mendengar paparan dari kesimpulan sebuah cerita yang tidak saya ikuti langsung prosesnya setiap hari. Saya tidak mau buang waktu untuk menyaksikan pengujian yang dilakukan dengan sample random melalui telepon, karena sudah lama saya tidak lagi berminat bermain tebak-tebak buah manggis," ujar Adian.

Menurut Adian, sebenarnya ada cara lebih mudah, murah, cepat dan valid selain memverifikasi dengan 4.000 relawan berbayar. Yaitu dengan menyewa server, lalu memasukan nama para pendukung sesuai alamat pemilik KTP di internet. Sehingga bisa di akses oleh publik secara langsung dan seluruh pemilih di DKI bisa mencari apakah namanya tercantum atau tidak. 

"Setahu saya, sewa server paling bagus dan kapasitas besar selama tiga bulan paling mahal hanya Rp 100 juta ditambah biaya input data Rp 200 per data. Dengan cara ini Teman Ahok bisa hemat sekitar Rp 4,1 miliar," ujar Adian.

Sebelumnya, Penasehat Teman Ahok Putu Artha mengajak Adian Napitupulu ikut memverifikasi KTP yang dikumpulkan Teman Ahok, Rabu (29/6). Pernyataan tersebut dikemukakan Putu, saat menjadi pembicara di salah satu stasiun televisi swasta, beberapa waktu lalu. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Wiranto, Cara Berpikir Ahok Itu Tak Biasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler