JAKARTA-- Maraknya gerakan radikalisme di tanah air dinilai sudah pada taraf mencemaskanWakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari menyarankan pemerintah untuk cepat menangkal radikalisme, salah satunya dengan membentuk badan khusus
BACA JUGA: Penetapan Nilai Kelulusan di Tangan Provinsi
Badan ini bertugas melakukan pembangunan atau pembentukan karakter bangsa sehingga dapat memperkuat ideologi bangsa."Negara harus melakukan langkah konkrit dan serius
Hajriyanto mengatakan, sebenarnya UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD telah menugaskan kepada Pimpinan MPR sebagai koordinator para anggota majelis untuk memasyarakatkan 4 pilar bangsa tersebut. Hanya saja, lanjutnya, tugas itu kurang tepat jika dilakukan oleh MPR. "Maka kami usulkan ada badan khusus tentang ini," papar Hajriyanto.
Dia juga berharap Presiden SBY memberikan perhatian khusus masalah ini lewat jalur pendidikan
BACA JUGA: Laporan Dana BOS Diubah jadi Per Semester
Menurutnya, sejak era reformasi, Pancasila tidak lagi ada di dalam kurikulum pendidikanBACA JUGA: 4 Mata Pelajaran Bakal jadi Kewenangan Pusat
Sementara, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengatakan, lemahnya implemantasi Pancasila dan rasa kesukuan yang tinggi serta lunturnya semangat kebangsaan sebagai pemicu timbulnya gerakan-gerakan radikal.
"Pancasila tidak lagi menjadi nafas kehidupan bangsa Indonesia," ucapnyaSejak tahun 2009 lalu, lanjut Ratu Hemas, pihaknya bersama-sama dengan aliansi Bhineka Tunggal Ika sudah memberikan peringatan kepada kampus-kampus mengenai masalah kebangsaan ini. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Khawatir Pencucian Otak NII
Redaktur : Tim Redaksi