JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menolak wacana dan usulan agar Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dipilih sebagai Ketua Tim Kecil Mediasi melobi Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait dengan pembahasan draf Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogjakarta (RUUKY) oleh DPR.
"Jabatan ad hoc itu hanya akan menurunkan posisi Ketua Umum Golkar yang juga Ketua Harian Setgab Parpol Koalisi pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," tegas Priyo, di gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/12).
Karena dipandang akan menurunkan posisi Ical selaku Ketua Umum Golkar dan Ketua Harian Sekretariat Gabungan (Setgab) parpol Koalisi Pendukung SBY, lebih lanjut Priyo menyarankan agar urusan mediasi antara Pemerintah Pusat dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam polemik RUUK DIY itu menjadi urusan pihak lain saja"Saya akan sarankan ke Ketua Umum Golkar, sebaiknya itu urusan pihak lain saja," tegas Priyo, yang juga Wakil Ketua DPR itu.
Kalau jabatan Ketua Tim mediasi itu dipaksakan oleh siapapun, lanjut, Priyo, "Itu sama saja men–down grade posisi Ketua Umum kami
BACA JUGA: Remunerasi Diikuti Ancaman Sanksi Berat
Sebagai kader, tentu kami sangat keberatan."Bagi Priyo, pekerjaan Tim Kecil untuk memediasi soal konflik jabatan Gubernur DIY dalam RUU DIY merupakan pekerjaan teknis
"Masak iya Ketua Kami masih disuruh ngerjain pekerjaan teknis, ke sana ke mari di lapangan, tidaklah
BACA JUGA: Boy Rafli Resmi jadi Kabid Penum Polri
Hargai juga, manusiakan jugalah jabatan melekat di Ketua Umum kami itu," pinta Priyo.Sebelumnya, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPR RI Saan Mustofa berharap Ical bisa menjadi Ketua Tim Kecil untuk melakukan lobi kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait RUUK DIY
BACA JUGA: Tunjangan Khusus Pegawai Dihentikan
(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Menakertrans: Gunakan KUR TKI Secara Bijak dan Tepat Sasaran
Redaktur : Tim Redaksi