JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaku telah memenuhi tuntutan DPR dengan mulai mengaudit pembelian 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh pemerintah melalui Pusat Investasi Pemerintah(PIP)Namun audit oleh BPK bukan audit investigasi. "Sudah mulai, bukan audit investigasi, tetapi audit tujuan tertentu
BACA JUGA: Momok Market Domestik
Saya memberikan waktu 90 hari untuk audit," kata Anggota II BPK Taufiqurrahman Ruki di Jakarta, Senin (25/7)Sedangkan, terkait permintaan pemerintah agar BPK juga mengaudit pembelian saham divestasi Newmont sebesar 24 persen oleh usaha patungan Pemda dan Grup Bakrie, pihaknya belum melakukannya
BACA JUGA: Peran Badan Ketahanan Pangan Dinilai Tumpang Tindih
Dia beralasan, proses audt akan digelar satu per satuSebelumnya, DPR maupun pemerintah pusat sama-sama meminta BPK untuk mengaudit pembelian divestasi saham Newmont
BACA JUGA: UU Pangan Dianggap Tak Relevan Lagi
Dipihak pemerintah beralasan, perlu juga ada transparansi terkait pembelian saham 24 persen oleh Pemda NTB dengan konsorsium anak usaha BakrieDivestasi 2006-2009 sebesar 24 persen telah jatuh ke Pemda dan anak usaha Bakrie, sedangkan sisanya 7 persen, telah dibeli pemerintah pusatNamun, Komisi XI DPR menentang pembelian oleh pemerintah itu lantaran memakai dana APBN
Sementara itu, selain mengaudit saham Newmont, BPK pun berencana mengaudit semua proyek infrastruktur yang ada di kementerian dan lembaga (K/L)Tujuannya, untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dalam pengadaan proyek pemerintahMenurut Ruki, proses audit tak hanya dari laporan keuangan proyek, tapi juga hasil dari pelaksanaannya
Saat ini BPK masih menyiapkan konsep audit tersebut sehingga belum mengetahui kapan bisa direalisasikan"Itu akan menentukan kinerja dari kementerian atau lembaga bagaimana," terangnya. Pihaknya bahkan akan proaktif melakukan audit investigasi pada proyek-proyek yang diduga kuat terindikasi korupsi"itu pasti kami lakukan karena tidak bisa dibiarkan saja lama-lama bisa rusak negeri ini," katanya(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Impor Disiapkan Hadapi Spekulan Jelang Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi