Momok Market Domestik

Selasa, 26 Juli 2011 – 02:19 WIB

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal melanjutkan tradisi penguatanMemburuknya bursa regional memaksa indeks menghentikan lajunya menuju level baru

BACA JUGA: Peran Badan Ketahanan Pangan Dinilai Tumpang Tindih

Untungnya, koreksi yang melanda itu tidak sampai membuat indeks lengser dari angka 4000
Aksi profit taking melanda saham-saham unggulan

BACA JUGA: UU Pangan Dianggap Tak Relevan Lagi

Itu terjadi setelah pelaku pasar melepas kepemilikan sahamnya menyusul sentimen negatif kondisi Tiongkok
"Tapi, yang lebih mengkhawatirkan tentu anjloknya rating utang Yunani serta perkembangan makro ekonomi Negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS)," ungkap Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (25/7)

BACA JUGA: Impor Disiapkan Hadapi Spekulan Jelang Lebaran



Situasi global itu,  sebut Purwoko, kalau tidak ada perkembangan lanjutan akan tetap menjadi momok pada gerak market domestikDan, kemungkinan investor melakukan aksi jual tetap akan melanda marketHal tersebut tentu menjadi berita negatif bagi pelaku pasar domestik yang belum sempat melepas portofolio sahamnya"Saya rasa hari ini indeks belum bebas dari pengaruh negatif itu dan akan terkoreksi lagi," ulasnya

Meski begitu kata Purwoko, tidak sepenuhnya tertutup peluang dari situasi yang terjadiAsla jeli, pelaku pasar bisa mengambil untung dari fakta tersebutSebab, menjelang munculnya laporan keuangan semester pertama akan mendongkrak indeksSaham-saham yang laik untuk dilirik antara TRST, AKRA, ASRI dan INTP"Indeks akan bergerak dikisaran support 4059 dan resistence 4105," ramal Purwoko

Sementara menyudahi perdagangan Senin (25/7), indeks terkoreksi 19,728 poin (0,49 persen) ke level 4.087,094Sementara Indeks LQ45 melemah 4,852 poin (0,66 persen) ke level 721,087Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 136.682 kali pada volume 8,924 miliar lembar saham senilai Rp 5,164 triliunSebanyak 107 saham naik, 158 saham turun, dan 76 saham stagnan.

Masih banyaknya sentimen negatif membuat investor asing melarikan dananya keluar dari pasar modalHari ini, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 102,583 miliar di seluruh pasarBerikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia: Indeks Komposit Shanghai anjlok 82,04 poin (2,96 persen) ke level 2.688,75Indeks Hang Seng melemah 151,51 poin (0,68 persen) ke level 22.293,29Indeks Nikkei 225 terpangkas 82,10 poin (0,81 persen) ke level 10.050,01Indeks Straits Times turun 17,19 poin (0,54 persen) ke level 3.165,76

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 29.500 ke Rp 359.500, Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 16.250, Argha Karya (AKPI) naik Rp 370 ke Rp 1.870, dan AKR Corporindo (AKRA) naik Rp 300 ke Rp 2.900Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.550 ke Rp 52.400, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 49.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 25.250, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 72.450(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan BBM Dorong Kenaikan Harga Produk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler