Pihaknya juga mengusulkan agar dividen interim atau tambahan tidak dipungut tahun ini
BACA JUGA: Ekspor Karet Dipangkas 20 Persen
Sebab, dalam kondisi seperti sekarang, semua perusahaan termasuk BUMN, membutuhkan dana untuk memperkuat likuiditas perseroanSejak dibahas pada pertengahan September 2008 lalu, angka dividen BUMN memang beberapa kali direvisi
BACA JUGA: Pencurian Data Perusahaan Marak
Awalnya, pemerintah menargetkan setoran dividen 2009 sebesar Rp 33,10 triliunPertamina masih ditargetkan untuk menyumbang dividen dari keuntungan lonjakan harga minyak (windfall profit) sebesar Rp 9,80 triliun
BACA JUGA: Investor Listrik Panas Bumi Banjir Insentif
Sehingga total penerimaan dividen mencapai Rp 37,1 triliunSetelah dikurangi dividen interim Pertamina yang akan dibayar tahun 2008, maka total target setoran dividen BUMN 2009 mencapai Rp 31,1 triliun.Namun, saat harga minyak terus anjlok, target pun kembali direvisiAngka setoran dividen Rp 33 triliun terpaksa diturunkan menjadi Rp 27,02 triliunAngka itu, menurut Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil lebih realistisDan target setoran dividen untuk RAPBN 2009 sebesar Rp 27,02 triliun tersebut merupakan dividen murni yang berasal dari pos dividen Pertamina senilai Rp 12,46 triliun, dividen 19 BUMN besar senilai Rp 12,22 triliun, dan dividen BUMN minoritas senilai Rp 2,34 triliun.
Tetapi, dalam pembahasan final dengan panitia anggaran DPR, akhirnya disepakati setoran dividen BUMN dalam APBN 2009 yang masuk dalam pos pendapatan negara bukan pajak (PNBP) 4221 sebesar Rp 30,794 triliun(owi/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harley-Davidson PHK 1100 Pekerja
Redaktur : Tim Redaksi