Divonis 8 Tahun Penjara, Eks Dirut PT Timah: Saya Tidak Punya Niat Buruk

Senin, 30 Desember 2024 – 19:23 WIB
Eks Dirut PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani divonis hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 750 juta subsider enam bulan kurungan dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah tahun 2015-2022 oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (30/12). Foto/ilustrasi : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani divonis hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 750 juta subsider enam bulan kurungan dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah tahun 2015-2022.

Vonis ini dibacakan Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (30/12).

BACA JUGA: Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana

"Menjatuhkan pidana penjara oleh karena itu masing-masing selama delapan tahun dan denda sejumlah Rp 750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti pidana kurungan selama enam bulan," ucap Hakim Rianto dalam persidangan.

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang sebelumnya menuntut hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider satu tahun kurungan.

BACA JUGA: Bacakan Pledoi, Eks Dirut PT Timah Mengaku Pengin Benahi Perusahaan

Riza: Semua Demi PT Timah dan Masyarakat

Dalam tanggapannya, Riza menyatakan menerima keputusan tersebut meski merasa ironis harus menghadapi hukuman atas niat baiknya untuk perusahaan dan masyarakat.

“Saya tidak punya niat buruk. Semua hanya untuk menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan produksi PT Timah. Inilah yang harus saya alami, tetapi saya ikhlas karena Tuhan tahu niat saya,” ungkap Riza.

BACA JUGA: Tak Tega Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Sang Ibunda: Pulang, Sayang!

Kuasa hukumnya, Andi Ahmad menegaskan selama persidangan tidak terbukti adanya keuntungan pribadi yang diperoleh Riza dari tindakan tersebut.

“Dia ikhlas, karena dalam persidangan tidak terbukti menerima uang untuk kepentingan pribadi. Ini hal yang penting untuk nama baik dia. Semua yang dia lakukan demi hanya keuntungan PT Timah saja,” ujar Andi.

Andi juga menyoroti PT Timah membeli dari masyarakat, karena masyarakat sangat bergantung pada aktivitas tambang untuk kelangsungan hidup mereka.

“Kalau ini dipermasalahkan, bagaimana nasib masyarakat? Mereka sangat bergantung pada tambang timah,” imbuhnya. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler