jpnn.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku geram Basuki Tjahaja Purnama yang diperlakukan seperti kriminal.
Hal itu Djarot sampaikan berkaitan dengan perkara penodaan agama yang menjerat Ahok, sapaan Basuki.
BACA JUGA: Sri Bintang Sebut Alasan Pemindahan Ahok Cuma Mengada-Ada
Ahok langsung dimasukan ke penjara setelah mendengar putusan dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Mei lalu.
Dia dihukum dua tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan penodaan agama seperti yang diatur di dalam Pasal 156 a KUHP.
BACA JUGA: Siap Kirim Fotocopy KTP Pendukung Ahok ke PT DKI
Setelah persidangan, Ahok diboyong ke Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur. Namun, dia dipindahkan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Saya tidak bisa terima dia diperlakukan seperti seorang kriminal. Begitu didor langsung masuk tahanan. Ini sangat tidak manusiawi," kata Djarot di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (16/5).
BACA JUGA: Punya Kasus Seperti Ahok, Pria Ini Terancam Penjara 6 Tahun
Mantan Wali Kota Blitar itu menyatakan, Ahok telah melakukan tindakan positif selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, sambung Djarot, Ahok termasuk sosok pekerja keras.
"Saya tahu betul kerjanya luar biasa. Pulang kantor jam 21.00 atau 22.00 WIB, itu pun masih membawa berkas," tutur Djarot.
Dia menjelaskan, Ahok juga mencurahkan hidupnya untuk melayani warga. Pasalnya, mantan Bupati Belitung Timur itu ingin bisa menjadi sosok yang bermanfaat bagi warga DKI.
"Terus terang saja secara pribadi saya geram. Ini sangat tidak manusiawi, seakan-akan yang dia lakukan selama ini tidak ada harganya," ujar Djarot.
Dia mengimbau, masyarakat jangan cuma melihat kekurangan Ahok, tetapi juga kelebihannya.
"Jangan membenci orang hanya karena warna kulit, suku, agama," ucap Djarot. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Memori Banding, Urus Dugaan Ancaman Pembunuhan Ahok
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar