JAKARTA - Kasus pencucian otak oleh jaringan Negara Islam Indonesia (NII) kian marak belakangan iniMeski begitu, hal itu belum dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NII).
"Gerakan untuk merubah negara kan tidak mudah
BACA JUGA: Erman Soeparno, Bukan Ahli Keris
Apakah sekedar memengaruhi pikiran orang" kata Menko Polhukam Djoko Suyanto di komplek Istana Kepresidenan, tadi malamNamun demikian, lanjut dia, gerakan tersebut tetap perlu diwaspadai
BACA JUGA: Amari Dicopot Karena Rapor Merah
Bahkan, aksi semacam itu telah menjadi pembicaraan di komunitas intelijenBACA JUGA: PT DGI Akhirnya Mundur dari Proyek Gedung DPR
Berbeda jika aksi seperti itu sudah menjadi gerakan yang sistematis"Gerakan untuk mendirikan negara harus kita lawan bersama," sambungnya.
Djoko mengatakan, melihat ada dua bentuk dalam gerakan tersebutPertama yang memang berniat mendirikan negara Islam dan kedua yang bertujuan untuk mencari uang.
Hingga saat ini, kata Djoko, pemerintah tidak mengetahui detil siapa dan berapa jumlah orang yang memengaruhi dan dipengaruhi dalam gerakan tersebut"Justru jangan dibesar-besarkanTapi bukan berarti mengecilkan ya, menyepelekanSetiap upaya untuk mempengaruhi orang untuk bertindak di luar hukum, apakah itu NII, apa saja itu tidak benar." (fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Sultan HB X, Sabar Layani Penggemar
Redaktur : Tim Redaksi