DK PBB Terbelah soal Konflik Syria

Senin, 16 April 2018 – 06:30 WIB
PBB. Foto: AFP

jpnn.com, NEW YORK - Dewan Keamanan PBB terbelah soal keterlibatan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis dalam konflik di Syria. Sejumlah anggota tetap menentang aksi militer tersebut.

Dalam sesi darurat Dewan Keamanan PBB di New York, Sabtu (14/4), masing-masing anggota tetap menyampaikan pandangan masing-masing.

BACA JUGA: Assad Sudah Menang, Buat Apa Gunakan Senjata Kimia?

Amerika Serikat berkilah bahwa serangan ke Syria perlu dilakukan demi mencegah penggunaan senjata kimia yang tidak manusiawi oleh rezim Bashar Al Assad.

“Kami berhasil menghantam jantung usaha senjata kimia Syria, dan karena tindakan ini, kami yakin bahwa kami telah melumpuhkan program senjata kimia Syria. Kami siap untuk melanjutkan tekanan ini, jika rezim Syiria cukup bebal untuk menguji tekad kami,” ujar Duta Besar AS di PBB Nikki Haley.

BACA JUGA: Warga Syria di Amerika Menangis, Sebut Trump Ingkar Janji

Sementara itu, Duta Besar Perancis Francois Delattre tidak setuju dengan pernyataan Rusia yang menyebut serangan ke Suriah bertentangan dengan hukum internasional dan Piagam PBB.

"Saya akan mengingatkan mereka bahwa piagam itu tidak dirancang untuk melindungi para penjahat," ujar Delattre seperti diberitakan Voanews.

BACA JUGA: Assad: Serangan Amerika Mempersatukan Syria

Sedangkan utusan Inggris, Karen Pierce mengklaim bahwa serangan yang dilakukan terbatas dan tidak menargetkan warga sipil.

"Kerajaan Inggris percaya bahwa sudah benar dan legal untuk mengambil tindakan militer, bersama dengan sekutu terdekat kami," ujar Pierce.

Sementara Rusia, yang meminta pertemuan darurat ini digelar, mendesak agar agresi yang dilakukan ke Syria segera dihentikan

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menilai bahwa serangan ke Syria yang dilakukan sebelum Tim Inspektur Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia bekerja telah memicu ketegangan internasional.

"Kami menuntut agresi segera dihentikan dan menahan diri dari penggunaan kekuatan ilegal di masa depan. Ini adalah perbuatan mengacau dalam urusan internasional, dan bukan kekacauan kecil, karena kita berbicara tentang kekuatan nuklir besar," imbuhnya. (ian/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bombardir Syria, PM Inggris Kangkangi Parlemen


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler