BACA JUGA: BEKASI : DI Kota Ini Ada Dua SMA Yang 100 % Tidak Lulus
Agar tahun depan bisa dilakukan perbaikanBACA JUGA: DKI JAKARTA : Dewan Tuding Kualitas Guru Menurun, Karena Sibuk Buru Kesejahteraan
Jumlah perolehan angka 10 meningkat drastis.’’Saya juga bingung
BACA JUGA: Prediksi, Tingkat Kelulusan UN Ulang Hingga 97 %
Nilai rata-rata per jurusan juga naikTapi kuantitas kelulusan justru turun,’’ ujar Kabid SMP SMA Amsani Idris, kemarin. Seperti jurusan IPA, jika tahun lalu angka rata-rata 7,19, tahun ini bisa mencapai 7,54Lalu jurusan Bahasa, jika tahun lalu angka rata-rata 6,51, tahun 6,61Khusus untuk jurusan IPS, jika tahun lalu 7,05, tahun ini turun menjadi 6,84Untuk nilai mata pelajaran yang mendapatkan angka 10, jurusan IPA, mata pelajaran Matematika jika tahun lalu yang mendapatkan angka 10 hanya 58 siswa, tahun ini sebanyak 263 siswaMata pelajaran Bahasa, jika tahun lalu tidak ada yang mendapatkan nilai 10, tahun ada tujuh siswa yang mendapatkan nilai 10Mata pelajaran Fisika, jika tahun lalu yang mendapatkan nilai 10 hanya 22 siswa, tahun ini ada 50 siswa.
Untuk jurusan IPS, mata pelajaran Matematika yang mendapatkan nilai 10 tahun lalu sebanyak 55 siswaTahun ini sebanyak 178 siswa. Mata pelajaran Bahasa Inggris, tahun lalu yang mendapatkan angka 10 dua siswaTahun ini tiga siswaUntuk jurusan Bahasa, mata pelajaran Matematika yang mendapatkan nilai 10 ada tiga siswaTahun lalu tidak ada satupun
’’DKI memang turunTapi angka nasional kan juga turunBanyak daerah yang turun drastisKalau daerah lain naik, DKI sendiri yang turun, itu baru persoalanSudah bisa disebut kualitasnya turun,’’ katanya.Untuk mencari solusi atas banyaknya siswa yang tidak lulus tersebut, Dinas Pendidikan DKI akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk dimintai laporan secara menyeluruhBerapa siswa yang tidak lulus, mata pelajaran apa, dan faktor penyebabnya apaSehingga, para kepala sekolah diminta bersama guru sekolah untuk melakukan pendekatan kepada siswa dan orangtua siswaMengingat tidak menutup kemungkinan, tidak lulusnya siswa lantaran faktor individu siswaSeperti tahun lalu, ada siswa yang cukup menonjol dalam proses belajar mengajar di sekolah, namun tidak lulus ujianTernyata, faktor penyebabnya, siswa tidak terlalu percaya diri dengan kemampuannya“Faktor sempitnya persiapan ujian juga bisa saja kanAtau faktor sulitnya materi UNAtau juga karena masih ada ulangan menjadikan siswa tidak berjuang mati-matian saat ujian utama dan susulanIni semua sedang kami analisisApa penyebab sebenarnya,” terangnya
Sementara itu, anggota Komisi E Iman Satria menyatakan, menurunnya jumlah persentase kelulusan tetap menjadi tanggungjawab guruMengingat selama ini, tingkat kesejahteraan guru di atas rata-rata pegawai yang lainGolongan III non sertifikasi saja mencapai Rp 6 juta per bulanSementara yang sertifikasi bisa mencapai Rp 7,9 juta per bulan
Seharusnya, sebagai balasan, peningkatan kualitas siswa bisa ditingkatkanMeskipun demikian, pihaknya meminta merosotnya angka kelulusan itu harus dikaji secara mendalamApakah lantaran materi soal yang terlalu sulit dan standar mata pelajaran terlalu rendah, terkait kinerja guru, kepala sekolah dan aparat, atau lantaran faktor lain“Ini harus dievaluasiUntuk menjadi masukan dalam perbaikan ke depan,” katanya. (aak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CILEGON : Kepsek Wajib Adakan Bimbel
Redaktur : Tim Redaksi