BACA JUGA: Prediksi, Tingkat Kelulusan UN Ulang Hingga 97 %
Terkait anjloknya tingkat kelulusan UN SMA/SMK para wakil rakyat di DKI Jakarta mempertanyakan kualitas para gurunya, yang diduga lebih mementingkan kesejahteraan dibandingkan memikirkan tugasnya sebagai pengajar.’’Ini faktaBACA JUGA: CILEGON : Kepsek Wajib Adakan Bimbel
Balakangan yang masih hangat adanya tuntutan guru yang merasa dianaktirikan dalam mendapatkan penghasilan berupa Tunjuangan Kenaikan Daerah (TKD),’’ tegas Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua di ruang kerjanya kepada INDOPOS.Anjloknya angka kelulusan di Jakarta menjadi tanparan keras bagi Gubenur DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kualitas pengajar
BACA JUGA: TIMIKA : Ujian Ulang Mundur Jadi 17 -20
Kenyataan terbalik justru ditunjukkan oleh Jakarta yang buruk dalam angka kelulusan dibandingkan daerah lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur:TERKAIT Kata Inggard, dengan fasiliatas sarana dan prasarana yang lebih lengkap, didukung dengan tingkat kesejahteraan gurunya yang tinggi, seharusnya bisa diimbangi dengan kualitas pengajaran yang berkualitas yang outputnya sudah pasti jumlah kelulusan tentunya akan lebih baik juga’’Saat ini sedang gencar juga bahwa beberapa sekolah di Jakarta berupaya untuk meningkatkan kualiatas pendidikan berstandar internasionalYang jadi pertanyaan kami apakah hal itu bisa dilakukan kalau melihat bukti atau faktanya jumlah kelulusan tahun ini anjlok,’’ tandasnya
Disebutkan Inggard, sebagai Wakil Ketua Dewan yang membawai Komisi D dengan membidangi pendidikan, akan mengevaluasi masalah iniDitegaskan Inggard, dirinya akan meminta komisi D, untuk segera melakukan rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Jakarta, untuk bersama-sama membahas apa yang menyadi penyebab ajloknya angka kelulusan
’’Satu hal lagi, sektor pendidikan menjadi perhatian kami semuaSebagai bukti, dalam penyusuran anggaran APBD hampir setiap tahunnya kami memprioritaskan anggaran untuk pendidikanJadi sangat wajar kalau masalah anjloknya angka kelulusan ini dievaluasi dan ditanggapi dengan serius,’’ jelasnyaSementara itu, disaat angka kelulusan siswa di Jakarta anjlok, sejumlah guru masih mempertanyakan masalah kesejahteraan pembagian TKDPara guru ini menyatakan kalau nasib guru di Jakarta dianaktirikanMereka menuntut agar Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi Pergub N0 41/2010 tentang pengaturan TKD. ’’Dimanapun adalah sebuah kejahatan bila guru diminta berkarya sebaik-baiknya dengan gaji serendah-remdahnyaArtinya, kenaikan penghasilan guru haruslah dengan alasan yang masuk pertimbangan moral,’’ ujar guru SMA 13 Retno Listianti
Lantas apakah gara permasalahan pembagian kesejateraan ini menjadi penyebab buruknya kulaitas mengajar guru di Jakarta yang berujung anjloknya tingkat kelulusan siswa di Jakarta? Dijawab Retno yang juga menjadi Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta, tidak ada kaitannya jumlah keluluasan yang ajlok dengan aksi protes guru terhadap pembagian TKD’’Ini dua sisi berbedaTidak ada kaitannyaMeskipun kami terus konsen menuntut agar kesejateraan kami diperhatian terutama terkait pembagian TKD yang terkesan menganaktirakan guru,’’ jelasnya.
Namun di sisi lain Retno juga menyatakan kalau nasib kesejahteraan guru di Jakarta lebih baik bila dibandingkan dengan nasib guru di wilayah lain’’Tapi kami melihat kalau bicara anjloknya angka kelulusan di JakartaBerarti ada yang salah dalam sisitem pendidikan dan itu harus dipertanyakan langsung kepada Dinas pendidikan,’’ pungkasnya(pes/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PONTIANAK : Akibat Remehkan Mapel BI
Redaktur : Auri Jaya