jpnn.com - JAKARTA -- Sebagai muslim sejati dan taat tradisi, calon presiden Joko Widodo tak lupa meminta doa restu dan dukungan keluarga, khususnya sang ibu Sudjiatmi Notomihardjo sebelum menghadapi debat capres cawapres, Senin (9/6) malam.
Fitnah kepada Jokowi bahwa dia non muslim dan bukan orang Jawa terbantahkan. Sebab, sang bunda, malah memberikan catatan kecil berupa tulisan doa yang khas santri dan warga nahdliyin.
BACA JUGA: Kaum Muda Perlu Diberi Ruang Memimpin Kementerian
Hal itu terlihat saat Jokowi-Jusuf Kalla naik panggung untuk debat di Balai Sarbini, Jakarta. Saat itu, masih terlihat sembulan kertas di saku Jokowi yang disebut-sebut berupa catatan doa dari sang ibu. Sebelum acara dimulai, Jokowi terlihat mengambil kertas kecil dan membacanya saat duduk di kursi sebelum naik panggung.
“Ini sangat luar biasa. Pak Jokowi betul-betul muslim yang taat, khas santri dan nahdliyin serta taat tradisi. Beliau tadi nampak membaca kertas kecil yang katanya dari ibunya yang berisi doa," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Abdul Kadir Karding dalam rilisnya, Senin (9/6) malam.
BACA JUGA: Fadli Zon Cibir JK karena Tanyakan soal HAM ke Prabowo
Dia mengatakan, Jokowi memang selalu meminta doa kepada orang tuanya. Selain itu, hal ini juga membantah fitnah yang selama ini dialamatkan kepada Jokowi. "Beliau memang selalu meminta doa kepada orang tua dan senantiasa meminta pertolongan kepada Allah agar dimudahkan dalam setiap menghadapi tugas. Ini sekaligus membantah fitnah-fitnah yang selama ini dialamatkan kepada beliau bahwa beliau non muslim,” ujar Karding.
Ia menyatakan doa yang diberikan ibunda Jokowi itu merupakan doa khas santri dan warga nahdliyin jika akan memulai pidato dan menyampaikan pesan.
BACA JUGA: Gatot Tak Diterima Dituntut 4 Tahun Penjara
Doa itu merupakan ayat Alqur’an dalam surat Thoha ayat 25-28 yang berisi tentang permohonan kepada Allah agar diberikan kemudahan dan kelapangan dada dalam menghadapi setiap tugas yang diemban.
“Doa itu adalah doa Nabi Musa ketika akan menghadapi Fir'aun, doa itu berbunyi: Robbis srahli shadri wayassirly amri wahlul ‘uqdatam millisani yafqahu qauli, yang artinya : Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, Itu ada dalam surat QS. Thaha ; 25-28,” kata Karding mengutip doa dan terjemahannya itu.
Karding menilai keberhasilan debut pasangan capres-cawapres nomor urut dua yang ini cukup baik dan tepat sasaran. Baik dalam retorika berdebatnya maupun konten yang disampaikan tak lepas dari doa ibu, keluarga dan semua pendukung yang merupakan rakyat kecil yang selama ini termarginalkan, baik itu dari kalangan nahdliyin maupun marhaen.
Menurutnya lagi, debat perdana jokowi ini membuktikan bahwa pasangan ini memang siap dan layak menjadi pemimpin negeri ini yang butuh pemimpin teladan, jujur, bersih dan sederhana serta mau kerja keras.
"Keberhasilan debat perdana Pak Jokowi-JK saya kira karena doa banyak orang, mulai dari ibunya, keluarganya serta semua rakyat yang menjadi pendukungnya. Semoga doa semua orang ini terus diijabahi dan dikabulkan Allah sehingga memudahkan langkah Pak Jokowi-JK dalam meraih amanat raktyat dan kemenangan pada Pilpres 9 Juli mendatang,” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tes CPNS Daerah Mulai Awal Agustus
Redaktur : Tim Redaksi